Sujud bukan sahaja mendekatkan kita dengan Allah Subhaanahu Wa Ta`ala, akan Tetapi, Jika dari sudut perubatan pun ada hikmahnya. Di antanya:
1. Membetulkan buah pinggang yang terkeluar sedikit dari tempat asalnya.
2. Membetulkan pundi peranakan yang jatuh.
3. Melegakan sakit hernia.
4. Mengurangkan sakit senggugut ketika haid.
5. Melegakan bahagian paru-paru dari ketegangan.
6. Mengurangkan kesakitan pada apendiks atau limpa.
7. Meringankan bahagian pelvis.
8. Menggerakkan otot bahu, dada, leher, perut, punggung ketika akan sujud.
9. Gerakan otot-otot ini menjadikannya lebih kuat dan elastik, secara automatik memastikan kelancaran darah.
10. Bagi wanita gerakan otot ini menjadikan buah dadanya lebih baik dan mudah berfungsi untuk menyusukan bayi.
11. Gerakan bahagian otot memudahkan wanita bersalin, organ peranakan mudah kembali ke tempat asal .
12. Mengurangkan kegemukan.
13. Otak manusia (organ terpenting) menerima banyak bekalan darah dan oksigen.
14. Kedudukan sujud paling baik untuk berehat dan mengimbang lingkungan bahagian belakang tubuh.
15. Memberi dorongan untuk mudah tidur.
Semoga Allah menerima sujud-sujud kita...
Aamiin Allahumma Aamiin
Madrasah tsanawiyah (MTs) adalah jenjang dasar pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan sekolah menengah pertama, yang pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Agama. Pendidikan madrasah tsanawiyah ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9.
>> I N FO R M A S I <<
>> Pemilik NUPTK dan masih aktif sebagai PTK (Pendidik & Tenaga Kependidikan) silahkan melakukan pemutakhiran dengan mengunduh Formulir, dan mengikuti prosedur yang ada. Bagi PTK yang tidak melakukan pemutakhiran data NUPTK, otomatis akan dinyatakan TIDAK AKTIF.
>> Perlu kami sampaikan pula bahwa pelaksanaan proses Pengajuan NUPTK baru bagi PTK yang belum memilikinya akan dibuka mulai hari Senin tanggal 24 Juni 2013. Syarat dan ketentuan pengajuan NUPTK baru dimaksud akan diinformasikan dalam waktu dekat di situs ini :: http://padamu.kemdikbud.go.id/
>> Pemilik NUPTK dan masih aktif sebagai PTK (Pendidik & Tenaga Kependidikan) silahkan melakukan pemutakhiran dengan mengunduh Formulir, dan mengikuti prosedur yang ada. Bagi PTK yang tidak melakukan pemutakhiran data NUPTK, otomatis akan dinyatakan TIDAK AKTIF.
>> Perlu kami sampaikan pula bahwa pelaksanaan proses Pengajuan NUPTK baru bagi PTK yang belum memilikinya akan dibuka mulai hari Senin tanggal 24 Juni 2013. Syarat dan ketentuan pengajuan NUPTK baru dimaksud akan diinformasikan dalam waktu dekat di situs ini :: http://padamu.kemdikbud.go.id/
9 Manfaat Tidur Miring Ke Kanan
HENDAKNYA mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan).
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).
Salah satu adab tidur adalah di anjurkan untuk miring ke kanan, dan di balik sunnah Nabi ini ternyata banyak sekali hikmah dan manfaat yang bisa kita ambil dari sisi kesehatan.
Berikut Manfaat Tidur Menghadap Ke Sebelah Kanan menurut Penjelasan Medis.
1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri.
Secara anatomis, otak manusia terbagi menjadi dua bagian kanan dan kiri. Bagian kanan adalah otak yang mempersarafi organ tubuh sebelah kiri dan sebaliknya. Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya.
Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala aktifitas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam.
Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak, asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah. Sehingga jika seseorang beresiko terkena stroke, maka yang beresiko adalah otak bagian kanan, dengan akibat kelumpuhan pada sebelah kiri (bagian yang tidak dominan).
2. Mengurangi beban jantung.
Posisi tidur kesebelah kanan yang rata, memungkinkan cairan tubuh (darah) terdistribusi merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan (bawah). Hal ini akan menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih rendah. Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur.
Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.
3. Mengistirahatkan lambung.
Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika seorang tidur kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime ( makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung ) akan sedikit terganggu, hal ini akan memperlambat proses pengosongan lambung.
Hambatan ini pada akhirnya akan meningkatkan akumulasi asam yang akan menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi ini juga akan menyebabkan cairan usus yang bersifat basa bias masuk balik menuju lambung dengan akibat erosi dinding lambung dekat pylorus.
4. Meningkatkan pengosongan kandung empedu dan pankreas.
Adanya aliran chime yang lancar akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat dengan posisi mirin ke kanan.
5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi.
Saat tidur pergerakan usus menigkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makan yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lamam selamat tidur memungkinkan penyerapan bias optimal.
6. Merangsang buang air besar (BAB).
Dengan tidur miring ke sebelah kanan, proses pengisian usus besar sigmoid (sebelum anus) akan lebih cepat penuh. Jika sudah penuh, akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air besar.
7. Mengisitirahatkan kaki kiri.
Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari kanan, apalagi kaki menempati posisi paling bawah. Dan aliran darah di kaki untuk kembali cenderung lebih lambat. Jika tidur miring kanan, maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang
8. Menjaga kesehatan paru-paru.
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik
9. Menjaga saluran pernafasan.
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.
Sungguh sangat sombong manusia, apabila manusia tidak mentaati Tuhannya yang maha hidup lagi terus menerus dan tidak tertimpa rasa kantuk dan juga tidur. Sedangkan manusia hanyalah mahluk lemah yang apabila satu kegiatan ditinggalkan (seperti tidur yang kelihatannya sepele), ternyata dapat mengakibatkan dampak buruk bagi manusia itu sendiri sampai berujung kepada kematian.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).
Salah satu adab tidur adalah di anjurkan untuk miring ke kanan, dan di balik sunnah Nabi ini ternyata banyak sekali hikmah dan manfaat yang bisa kita ambil dari sisi kesehatan.
Berikut Manfaat Tidur Menghadap Ke Sebelah Kanan menurut Penjelasan Medis.
1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri.
Secara anatomis, otak manusia terbagi menjadi dua bagian kanan dan kiri. Bagian kanan adalah otak yang mempersarafi organ tubuh sebelah kiri dan sebaliknya. Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya.
Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala aktifitas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam.
Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak, asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah. Sehingga jika seseorang beresiko terkena stroke, maka yang beresiko adalah otak bagian kanan, dengan akibat kelumpuhan pada sebelah kiri (bagian yang tidak dominan).
2. Mengurangi beban jantung.
Posisi tidur kesebelah kanan yang rata, memungkinkan cairan tubuh (darah) terdistribusi merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan (bawah). Hal ini akan menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih rendah. Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur.
Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.
3. Mengistirahatkan lambung.
Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika seorang tidur kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime ( makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung ) akan sedikit terganggu, hal ini akan memperlambat proses pengosongan lambung.
Hambatan ini pada akhirnya akan meningkatkan akumulasi asam yang akan menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi ini juga akan menyebabkan cairan usus yang bersifat basa bias masuk balik menuju lambung dengan akibat erosi dinding lambung dekat pylorus.
4. Meningkatkan pengosongan kandung empedu dan pankreas.
Adanya aliran chime yang lancar akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat dengan posisi mirin ke kanan.
5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi.
Saat tidur pergerakan usus menigkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makan yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lamam selamat tidur memungkinkan penyerapan bias optimal.
6. Merangsang buang air besar (BAB).
Dengan tidur miring ke sebelah kanan, proses pengisian usus besar sigmoid (sebelum anus) akan lebih cepat penuh. Jika sudah penuh, akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air besar.
7. Mengisitirahatkan kaki kiri.
Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari kanan, apalagi kaki menempati posisi paling bawah. Dan aliran darah di kaki untuk kembali cenderung lebih lambat. Jika tidur miring kanan, maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang
8. Menjaga kesehatan paru-paru.
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik
9. Menjaga saluran pernafasan.
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.
Sungguh sangat sombong manusia, apabila manusia tidak mentaati Tuhannya yang maha hidup lagi terus menerus dan tidak tertimpa rasa kantuk dan juga tidur. Sedangkan manusia hanyalah mahluk lemah yang apabila satu kegiatan ditinggalkan (seperti tidur yang kelihatannya sepele), ternyata dapat mengakibatkan dampak buruk bagi manusia itu sendiri sampai berujung kepada kematian.
Sejarah Turunnya Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Bagi Muslim, Al-Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Qur’an merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang sangat berharga bagi umat Islam hingga saat ini. Di dalamnya terkandung petunjuk dan pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat.
Bagian-bagian Al-Qur’an
Al-Qur’an mempunyai 114 surat, dengan surat terpanjang terdiri atas 286 ayat, yaitu Al Baqarah, dan terpendek terdiri dari 3 ayat, yaitu Al-’Ashr, Al-Kautsar, dan An-Nashr.
Sebagian ulama menyatakan jumlah ayat di Al-Qur’an adalah 6.236, sebagian lagi menyatakan 6.666. Perbedaan jumlah ayat ini disebabkan karena perbedaan pandangan tentang kalimat Basmalah pada setiap awal surat (kecuali At-Taubah), kemudian tentang kata-kata pembuka surat yang terdiri dari susunan huruf-huruf seperti Yaa Siin, Alif Lam Miim, Ha Mim dll. Ada yang memasukkannya sebagai ayat, ada yang tidak mengikutsertakannya sebagai ayat.
Untuk memudahkan pembacaan dan penghafalan, para ulama membagi Al-Qur’an dalam 30 juz yang sama panjang, dan dalam 60 hizb (biasanya ditulis di bagian pinggir Al-Qur’an).
Masing-masing hizb dibagi lagi menjadi empat dengan tanda-tanda ar-rub’ (seperempat), an-nisf (seperdua), dan as-salasah (tiga perempat).
Selanjutnya Al-Qur’an dibagi pula dalam 554 ruku’, yaitu bagian yang terdiri atas beberapa ayat. Setiap satu ruku’ ditandai dengan huruf ‘ain di sebelah pinggirnya. Surat yang panjang berisi beberapa ruku’, sedang surat yang pendek hanya berisi satu ruku’.
Nisf Al-Qur’an (tanda pertengahan Al-Qur’an), terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 19 pada lafal walyatalattaf yang artinya: “hendaklah ia berlaku lemah lembut”.
Sejarah Turunnya Al-Qur’an
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui berbagai cara, antara lain:
1. Malaikat Jibril memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa memperlihatkan wujud aslinya. Nabi SAW tiba-tiba saja merasakan wahyu itu telah berada di dalam hatinya.
2. Malaikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan mengucapkan kata-kata di hadapan Nabi SAW.
3. Wahyu turun kepada Nabi SAW seperti bunyi gemerincing lonceng.
Menurut Nabi SAW, cara inilah yang paling berat dirasakan, sampai-sampai Nabi SAW mencucurkan keringat meskipun wahyu itu turun di musim dingin yang sangat dingin.
4. Malaikat Jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujudnya yang asli.
Setiap kali mendapat wahyu, Nabi SAW lalu menghafalkannya. Beliau dapat mengulangi wahyu yang diterima tepat seperti apa yang telah disampaikan Jibril kepadanya. Hafalan Nabi SAW ini selalu dikontrol oleh Malaikat Jibril.
Al-Qur’an diturunkan dalam 2 periode, yang pertama Periode Mekah, yaitu saat Nabi SAW bermukim di Mekah (610-622 M) sampai Nabi SAW melakukan hijrah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa itu disebut ayat-ayat Makkiyah, yang berjumlah 4.726 ayat, meliputi 89 surat.
Kedua adalah Periode Madinah, yaitu masa setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah (622-632 M). Ayat-ayat yang turun dalam periode ini dinamakan ayat-ayat Madaniyyah, meliputi 1.510 ayat dan mencakup 25 surat.
Ciri-ciri Ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah
Makkiyah Madaniyyah
Ayat-ayatnya pendek-pendek, Ayat-ayatnya panjang-panjang,
Diawali dengan yaa ayyuhan-nâs (wahai manusia), Diawali dengan yaa ayyuhal-ladzîna âmanû (wahai orang-orang yang beriman).
Kebanyakan mengandung masalah tauhid, iman kepada Allah SWT, hal ihwal surga dan neraka, dan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan akhirat (ukhrawi), Kebanyakan tentang hukum-hukum agama (syariat), orang-orang yang berhijrah (Muhajirin) dan kaum penolong (Anshar), kaum munafik, serta ahli kitab.
Ayat Al-Qur’an yang pertama diterima Nabi Muhammad SAW adalah 5 ayat pertama surat Al-’Alaq, ketika ia sedang berkhalwat di Gua Hira, sebuah gua yang terletak di pegunungan sekitar kota Mekah, pada tanggal 17 Ramadhan (6 Agustus 610). Kala itu usia Nabi SAW 40 tahun.
Kodifikasi Al-Qur’an
Kodifikasi atau pengumpulan Al-Qur’an sudah dimulai sejak zaman Rasulullah SAW, bahkan sejak Al-Qur’an diturunkan. Setiap kali menerima wahyu, Nabi SAW membacakannya di hadapan para sahabat karena ia memang diperintahkan untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada mereka.
Disamping menyuruh mereka untuk menghafalkan ayat-ayat yang diajarkannya, Nabi SAW juga memerintahkan para sahabat untuk menuliskannya di atas pelepah-pelepah kurma, lempengan-lempengan batu, dan kepingan-kepingan tulang.
Setelah ayat-ayat yang diturunkan cukup satu surat, Nabi SAW memberi nama surat tsb untuk membedakannya dari yang lain. Nabi SAW juga memberi petunjuk tentang penempatan surat di dalam Al-Qur’an. Penyusunan ayat-ayat dan penempatannya di dalam susunan Al-Qur’an juga dilakukan berdasarkan petunjuk Nabi SAW. Cara pengumpulan Al-Qur’an yang dilakukan di masa Nabi SAW tsb berlangsung sampai Al-Qur’an sempurna diturunkan dalam masa kurang lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an, setiap tahun Jibril datang kepada Nabi SAW untuk memeriksa bacaannya. Malaikat Jibril mengontrol bacaan Nabi SAW dengan cara menyuruhnya mengulangi bacaan ayat-ayat yang telah diwahyukan. Kemudian Nabi SAW sendiri juga melakukan hal yang sama dengan mengontrol bacaan sahabat-sahabatnya. Dengan demikian terpeliharalah Al-Qur’an dari kesalahan dan kekeliruan.
Para Hafidz dan Juru Tulis Al-Qur’an
Pada masa Rasulullah SAW sudah banyak sahabat yang menjadi hafidz (penghafal Al-Qur’an), baik hafal sebagian saja atau seluruhnya. Di antara yang menghafal seluruh isinya adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah, Sa’ad, Huzaifah, Abu Hurairah, Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Umar bin Khatab, Abdullah bin Abbas, Amr bin As, Mu’awiyah bin Abu Sofyan, Abdullah bin Zubair, Aisyah binti Abu Bakar, Hafsah binti Umar, Ummu Salamah, Ubay bin Ka’b, Mu’az bin Jabal, Zaid bin Tsabit, Abu Darba, dan Anas bin Malik.
Adapun sahabat-sahabat yang menjadi juru tulis wahyu antara lain adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Amir bin Fuhairah, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka’b, Mu’awiyah bin Abu Sofyan, Zubair bin Awwam, Khalid bin Walid, dan Amr bin As.
Tulisan ayat-ayat Al-Qur’an yang ditulis oleh mereka disimpan di rumah Rasulullah, mereka juga menulis untuk disimpan sendiri. Saat itu tulisan-tulisan tsb belum terkumpul dalam satu mushaf seperti yang dijumpai sekarang. Pengumpulan Al-Qur’an menjadi satu mushaf baru dilakukan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, setelah Rasulullah SAW wafat.
Pengumpulan Al-Qur’an yang tidak dilakukan secara sekaligus, melainkan melalui beberapa masa, dimana kemudian menjadi suatu mushhaf yang utuh.
Di sini kami bertanya: “Kenapa Al-Qur’an pada masa Nabi SAW tidak dikumpulkan dan disusun dalam bentuk satu mushhaf?. Jawabnya adalah:
Pertama: Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus, tetapi berangsur-angsur dan terpisah-pisah. Tidaklah mungkin untuk membukukannya sebelum secara keseluruhannya selesai.
Kedua: Sebagian ayat ada yang dimansukh. Bila turun ayat yang menyatakan nasakh, maka bagaimana mungkin bisa dibukukan datam satu buku.
Ketiga: Susunan ayat dan surat tidaklah berdasarkan urutan turunnya. Sebagian ayat ada yang turunnya pada saat terakhir wahyu tetapi urutannya ditempatkan pada awal surat. Yang demikian tentunya menghendaki perubahan susunan tulisan.
Keempat: Masa turunnya wahyu terakhir dengan wafatnya Rasululah SAW adalah sangat pendek/dekat.
Bagian-bagian Al-Qur’an
Al-Qur’an mempunyai 114 surat, dengan surat terpanjang terdiri atas 286 ayat, yaitu Al Baqarah, dan terpendek terdiri dari 3 ayat, yaitu Al-’Ashr, Al-Kautsar, dan An-Nashr.
Sebagian ulama menyatakan jumlah ayat di Al-Qur’an adalah 6.236, sebagian lagi menyatakan 6.666. Perbedaan jumlah ayat ini disebabkan karena perbedaan pandangan tentang kalimat Basmalah pada setiap awal surat (kecuali At-Taubah), kemudian tentang kata-kata pembuka surat yang terdiri dari susunan huruf-huruf seperti Yaa Siin, Alif Lam Miim, Ha Mim dll. Ada yang memasukkannya sebagai ayat, ada yang tidak mengikutsertakannya sebagai ayat.
Untuk memudahkan pembacaan dan penghafalan, para ulama membagi Al-Qur’an dalam 30 juz yang sama panjang, dan dalam 60 hizb (biasanya ditulis di bagian pinggir Al-Qur’an).
Masing-masing hizb dibagi lagi menjadi empat dengan tanda-tanda ar-rub’ (seperempat), an-nisf (seperdua), dan as-salasah (tiga perempat).
Selanjutnya Al-Qur’an dibagi pula dalam 554 ruku’, yaitu bagian yang terdiri atas beberapa ayat. Setiap satu ruku’ ditandai dengan huruf ‘ain di sebelah pinggirnya. Surat yang panjang berisi beberapa ruku’, sedang surat yang pendek hanya berisi satu ruku’.
Nisf Al-Qur’an (tanda pertengahan Al-Qur’an), terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 19 pada lafal walyatalattaf yang artinya: “hendaklah ia berlaku lemah lembut”.
Sejarah Turunnya Al-Qur’an
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui berbagai cara, antara lain:
1. Malaikat Jibril memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa memperlihatkan wujud aslinya. Nabi SAW tiba-tiba saja merasakan wahyu itu telah berada di dalam hatinya.
2. Malaikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan mengucapkan kata-kata di hadapan Nabi SAW.
3. Wahyu turun kepada Nabi SAW seperti bunyi gemerincing lonceng.
Menurut Nabi SAW, cara inilah yang paling berat dirasakan, sampai-sampai Nabi SAW mencucurkan keringat meskipun wahyu itu turun di musim dingin yang sangat dingin.
4. Malaikat Jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujudnya yang asli.
Setiap kali mendapat wahyu, Nabi SAW lalu menghafalkannya. Beliau dapat mengulangi wahyu yang diterima tepat seperti apa yang telah disampaikan Jibril kepadanya. Hafalan Nabi SAW ini selalu dikontrol oleh Malaikat Jibril.
Al-Qur’an diturunkan dalam 2 periode, yang pertama Periode Mekah, yaitu saat Nabi SAW bermukim di Mekah (610-622 M) sampai Nabi SAW melakukan hijrah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa itu disebut ayat-ayat Makkiyah, yang berjumlah 4.726 ayat, meliputi 89 surat.
Kedua adalah Periode Madinah, yaitu masa setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah (622-632 M). Ayat-ayat yang turun dalam periode ini dinamakan ayat-ayat Madaniyyah, meliputi 1.510 ayat dan mencakup 25 surat.
Ciri-ciri Ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah
Makkiyah Madaniyyah
Ayat-ayatnya pendek-pendek, Ayat-ayatnya panjang-panjang,
Diawali dengan yaa ayyuhan-nâs (wahai manusia), Diawali dengan yaa ayyuhal-ladzîna âmanû (wahai orang-orang yang beriman).
Kebanyakan mengandung masalah tauhid, iman kepada Allah SWT, hal ihwal surga dan neraka, dan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan akhirat (ukhrawi), Kebanyakan tentang hukum-hukum agama (syariat), orang-orang yang berhijrah (Muhajirin) dan kaum penolong (Anshar), kaum munafik, serta ahli kitab.
Ayat Al-Qur’an yang pertama diterima Nabi Muhammad SAW adalah 5 ayat pertama surat Al-’Alaq, ketika ia sedang berkhalwat di Gua Hira, sebuah gua yang terletak di pegunungan sekitar kota Mekah, pada tanggal 17 Ramadhan (6 Agustus 610). Kala itu usia Nabi SAW 40 tahun.
Kodifikasi Al-Qur’an
Kodifikasi atau pengumpulan Al-Qur’an sudah dimulai sejak zaman Rasulullah SAW, bahkan sejak Al-Qur’an diturunkan. Setiap kali menerima wahyu, Nabi SAW membacakannya di hadapan para sahabat karena ia memang diperintahkan untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada mereka.
Disamping menyuruh mereka untuk menghafalkan ayat-ayat yang diajarkannya, Nabi SAW juga memerintahkan para sahabat untuk menuliskannya di atas pelepah-pelepah kurma, lempengan-lempengan batu, dan kepingan-kepingan tulang.
Setelah ayat-ayat yang diturunkan cukup satu surat, Nabi SAW memberi nama surat tsb untuk membedakannya dari yang lain. Nabi SAW juga memberi petunjuk tentang penempatan surat di dalam Al-Qur’an. Penyusunan ayat-ayat dan penempatannya di dalam susunan Al-Qur’an juga dilakukan berdasarkan petunjuk Nabi SAW. Cara pengumpulan Al-Qur’an yang dilakukan di masa Nabi SAW tsb berlangsung sampai Al-Qur’an sempurna diturunkan dalam masa kurang lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an, setiap tahun Jibril datang kepada Nabi SAW untuk memeriksa bacaannya. Malaikat Jibril mengontrol bacaan Nabi SAW dengan cara menyuruhnya mengulangi bacaan ayat-ayat yang telah diwahyukan. Kemudian Nabi SAW sendiri juga melakukan hal yang sama dengan mengontrol bacaan sahabat-sahabatnya. Dengan demikian terpeliharalah Al-Qur’an dari kesalahan dan kekeliruan.
Para Hafidz dan Juru Tulis Al-Qur’an
Pada masa Rasulullah SAW sudah banyak sahabat yang menjadi hafidz (penghafal Al-Qur’an), baik hafal sebagian saja atau seluruhnya. Di antara yang menghafal seluruh isinya adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah, Sa’ad, Huzaifah, Abu Hurairah, Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Umar bin Khatab, Abdullah bin Abbas, Amr bin As, Mu’awiyah bin Abu Sofyan, Abdullah bin Zubair, Aisyah binti Abu Bakar, Hafsah binti Umar, Ummu Salamah, Ubay bin Ka’b, Mu’az bin Jabal, Zaid bin Tsabit, Abu Darba, dan Anas bin Malik.
Adapun sahabat-sahabat yang menjadi juru tulis wahyu antara lain adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Amir bin Fuhairah, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka’b, Mu’awiyah bin Abu Sofyan, Zubair bin Awwam, Khalid bin Walid, dan Amr bin As.
Tulisan ayat-ayat Al-Qur’an yang ditulis oleh mereka disimpan di rumah Rasulullah, mereka juga menulis untuk disimpan sendiri. Saat itu tulisan-tulisan tsb belum terkumpul dalam satu mushaf seperti yang dijumpai sekarang. Pengumpulan Al-Qur’an menjadi satu mushaf baru dilakukan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, setelah Rasulullah SAW wafat.
Pengumpulan Al-Qur’an yang tidak dilakukan secara sekaligus, melainkan melalui beberapa masa, dimana kemudian menjadi suatu mushhaf yang utuh.
Di sini kami bertanya: “Kenapa Al-Qur’an pada masa Nabi SAW tidak dikumpulkan dan disusun dalam bentuk satu mushhaf?. Jawabnya adalah:
Pertama: Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus, tetapi berangsur-angsur dan terpisah-pisah. Tidaklah mungkin untuk membukukannya sebelum secara keseluruhannya selesai.
Kedua: Sebagian ayat ada yang dimansukh. Bila turun ayat yang menyatakan nasakh, maka bagaimana mungkin bisa dibukukan datam satu buku.
Ketiga: Susunan ayat dan surat tidaklah berdasarkan urutan turunnya. Sebagian ayat ada yang turunnya pada saat terakhir wahyu tetapi urutannya ditempatkan pada awal surat. Yang demikian tentunya menghendaki perubahan susunan tulisan.
Keempat: Masa turunnya wahyu terakhir dengan wafatnya Rasululah SAW adalah sangat pendek/dekat.
Kemudian Rasulullah SAW berpulang ke rahmatullah setelah sembilan hari dari turunnya ayat tersebut. Dengan demikian masanya sangat relatip singkat, yang tidak memungkinkan untuk menyusun atau membukukannya sebelum sempurna turunnya wahyu.
Kelima: Tidak ada motifasi yang mendorong untuk mengumpulkan Al-Qur’an menjadi satu mushhaf sebagaimana yang timbul pada masa Abu Bakar. Orang-orang Islam ada dalam keadaan baik, ahli baca qur’an begitu banyak, fitnah-fitnah dapat diatasi. Berbeda pada masa Abu Bakar dimana gejala-gejala telah ada; banyaknya yang gugur, sehingga khawatir kalau Al-Qur’an akan lenyap.
Kesimpulan: Kalau Al-Qur’an sudah dibukukan dalam satu mushhaf, sedangkan situasi sebagaimana yang tersebut di atas, niscaya Al-Qur’an akan mengalami perubahan dan pergantian selaras dengan terjadinya naskh (ralat) atau munculnya sebab disamping perlengkapan menulis tidak mudah didapat.
Kondisi tidak akan membantu untuk melepaskan mushhaf yang lebih dahulu dan harus berpegang pada mushhaf yang baru karena tidak mungkin setiap bulan ada satu mushhaf yang mencakup tiap ayat Al-Qur’an yang diturunkan. Namun setelah masalahnya stabil yaitu dengan berakhirnya penurunan, wafatnya Rasul, tidak lagi diralat, dan diketahuinya susunan, maka mungkinlah dibukukan menjadi satu mushhaf. Dan inilah yang dilakukan oleh Abu Bakar r.a. khalifah yang bijaksana, semoga Allah membalas jasanya atas perbuatan beliau dalam mengumpulkan Al-Qur’an beserta orang-orang Islam yang mengikuti jejaknya dengan balasan yang berlipat anda.
Beberapa Pertanyaan Sekitar Pengumpulan Al-Qur’an
Permasalahan yang mungkin sekali dihadapi dan diapungkan oleh kita
Ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab secara terperinci. Secara ringkas kami simpulkan sebagai berikut:
Pertama: Mengapa Abu Bakar ragu-ragu dalam masalah pengumpulan Al-Qur’an padahal masalahnya sangat baik lagi pula diwajibkan oleh Islam?
Jawabnya adalah: Abu Bakar khawatir kalau-kalau orang mempermudah dalam usaha menghayati dan menghafal Al-Qur’an, cukup dengan hafalan yang tidak mantap dan khawatir kalau-kalau mereka hanya berpegang dengan apa yang ada pada mushhaf yang akhirnya jiwa mereka lemah untuk menghafal Al-Qur’an. Minat untuk menghafal dan menghayati Al-Qur’an akan berkurang karena telah ada tulisan dan terdapat dalam mushhaf-mushhaf yang dicetak untuk standar membacanya, sedangkan sebelum ada mushhaf-mushhaf mereka begitu mencurahkan kesungguhannya untuk menghafal Al-Qur’an.
Dari segi yang lain bahwasanya Abu Bakar Siddiq adalah benar-benar orang yang bertitik-tolak dari batasan-batasan syari’at, selalu berpegang menurut jejak-jejak Rasulullah SW, dimana ia khawatir kalau-kalau idenya itu termasuk bid’ah yang tidak dikehendaki oleh Rasul Karena itulah maka Abu Bakar mengatakan kepada Umar: “Mengapa saya harus mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW? Barangkali ia takut terseret oleh ide-ide dan gagasan yang membawanya untuk menyalahi sunnah Rasulullah SAW serta membawa kepada bid’ah.
Tetapi tatkala ia menganggap bahwa hal tersebut adalah sangat penting dan pendapat tersebut pada hakikatnya adalah merupakan suatu sarana yang amat penting demi kelestarian kitab Al-Qur’an dan demi terpeliharanya dari kemusnahan dan perubahan, lagi pula ia meyakini bahwa hal tersebut tidaklah termasuk masalah yang menyalahi ketentuan dan bid’ah yang sengaja dibikin-bikin, maka ia bertekad baik untuk mengumpulkan Al-Qur’an. Akhirnya ia bisa memuaskan Zaid mengenai masalah ini sehingga Allah melapangkan dadanya dan Zaid tampil untuk melaksanakan usaha yang amat penting ini. wallahu alam.
Kedua: Kenapa Abu Bakar dalam hal ini memilih Zaid bin Tsabit dari shahabat lainnya?.
Jawabnya adalah: Zaid adalah orang yang betul-betul memiliki pembawaan/kemampuan yang tidak dimiliki oleh shahabat lainnya dalam hal mengumpulkan Al-Qur’an, ia adalah orang yang hafal Al-Qur’an, ia seorang sekretaris wahyu bagi Rasulullah SAW, ia menyamakan sajian yang terakhir dari Al-Qur’an yaitu dikala penutupan masa hayat Rasulullah SAW.
Disamping itu ia dikenal sebagai orang yang wara’ (bersih dari noda), sangat besar tanggungjawabnya terhadap amanat, baik akhlaknya dan taat dalam agamanya. Lagi pula ia dikenal sebagai orang yang tangkas (IQ-nya tinggi). Demikianlah kesimpulan kata-kata Abu Bakar yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari tatkala ia memanggilnya dengan mengatakan: “Anda adalah seorang pemuda yang tangkas yang tidak kami ragukan. Anda adalah penulis wahyu Rasul”.
Dengan beberapa sifat dan keistimewaan di atas, Abu Bakar Shiddiq memilih dan menunjuknya sebagai pengumpul Al-Qur’an. Adapun alasan yang menyatakan bahwa Zaid bin Tsabit adalah seorang yang sangat teliti, dapat dilihat dari kata-katanya: “Demi Allah, andaikata saya ditugaskan untuk memindahkan sebuah bukit tidaklah lebih berat jika dibandingkan degan tugas yang dibebankan kepadaku ini”. (Al-Hadits).
Apakah Al-Quran Tetap Sama Dari Jaman Nabi Muhammad SAW Sampai Sekarang ???
http://indonesia.faithfreedom.org/wiki/Al-Qur'an_Tetap_Sama_Dari_Jaman_Nabi_Muhammad_Sampai_Sekarang
Kelima: Tidak ada motifasi yang mendorong untuk mengumpulkan Al-Qur’an menjadi satu mushhaf sebagaimana yang timbul pada masa Abu Bakar. Orang-orang Islam ada dalam keadaan baik, ahli baca qur’an begitu banyak, fitnah-fitnah dapat diatasi. Berbeda pada masa Abu Bakar dimana gejala-gejala telah ada; banyaknya yang gugur, sehingga khawatir kalau Al-Qur’an akan lenyap.
Kesimpulan: Kalau Al-Qur’an sudah dibukukan dalam satu mushhaf, sedangkan situasi sebagaimana yang tersebut di atas, niscaya Al-Qur’an akan mengalami perubahan dan pergantian selaras dengan terjadinya naskh (ralat) atau munculnya sebab disamping perlengkapan menulis tidak mudah didapat.
Kondisi tidak akan membantu untuk melepaskan mushhaf yang lebih dahulu dan harus berpegang pada mushhaf yang baru karena tidak mungkin setiap bulan ada satu mushhaf yang mencakup tiap ayat Al-Qur’an yang diturunkan. Namun setelah masalahnya stabil yaitu dengan berakhirnya penurunan, wafatnya Rasul, tidak lagi diralat, dan diketahuinya susunan, maka mungkinlah dibukukan menjadi satu mushhaf. Dan inilah yang dilakukan oleh Abu Bakar r.a. khalifah yang bijaksana, semoga Allah membalas jasanya atas perbuatan beliau dalam mengumpulkan Al-Qur’an beserta orang-orang Islam yang mengikuti jejaknya dengan balasan yang berlipat anda.
Beberapa Pertanyaan Sekitar Pengumpulan Al-Qur’an
Permasalahan yang mungkin sekali dihadapi dan diapungkan oleh kita
Ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab secara terperinci. Secara ringkas kami simpulkan sebagai berikut:
Pertama: Mengapa Abu Bakar ragu-ragu dalam masalah pengumpulan Al-Qur’an padahal masalahnya sangat baik lagi pula diwajibkan oleh Islam?
Jawabnya adalah: Abu Bakar khawatir kalau-kalau orang mempermudah dalam usaha menghayati dan menghafal Al-Qur’an, cukup dengan hafalan yang tidak mantap dan khawatir kalau-kalau mereka hanya berpegang dengan apa yang ada pada mushhaf yang akhirnya jiwa mereka lemah untuk menghafal Al-Qur’an. Minat untuk menghafal dan menghayati Al-Qur’an akan berkurang karena telah ada tulisan dan terdapat dalam mushhaf-mushhaf yang dicetak untuk standar membacanya, sedangkan sebelum ada mushhaf-mushhaf mereka begitu mencurahkan kesungguhannya untuk menghafal Al-Qur’an.
Dari segi yang lain bahwasanya Abu Bakar Siddiq adalah benar-benar orang yang bertitik-tolak dari batasan-batasan syari’at, selalu berpegang menurut jejak-jejak Rasulullah SW, dimana ia khawatir kalau-kalau idenya itu termasuk bid’ah yang tidak dikehendaki oleh Rasul Karena itulah maka Abu Bakar mengatakan kepada Umar: “Mengapa saya harus mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW? Barangkali ia takut terseret oleh ide-ide dan gagasan yang membawanya untuk menyalahi sunnah Rasulullah SAW serta membawa kepada bid’ah.
Tetapi tatkala ia menganggap bahwa hal tersebut adalah sangat penting dan pendapat tersebut pada hakikatnya adalah merupakan suatu sarana yang amat penting demi kelestarian kitab Al-Qur’an dan demi terpeliharanya dari kemusnahan dan perubahan, lagi pula ia meyakini bahwa hal tersebut tidaklah termasuk masalah yang menyalahi ketentuan dan bid’ah yang sengaja dibikin-bikin, maka ia bertekad baik untuk mengumpulkan Al-Qur’an. Akhirnya ia bisa memuaskan Zaid mengenai masalah ini sehingga Allah melapangkan dadanya dan Zaid tampil untuk melaksanakan usaha yang amat penting ini. wallahu alam.
Kedua: Kenapa Abu Bakar dalam hal ini memilih Zaid bin Tsabit dari shahabat lainnya?.
Jawabnya adalah: Zaid adalah orang yang betul-betul memiliki pembawaan/kemampuan yang tidak dimiliki oleh shahabat lainnya dalam hal mengumpulkan Al-Qur’an, ia adalah orang yang hafal Al-Qur’an, ia seorang sekretaris wahyu bagi Rasulullah SAW, ia menyamakan sajian yang terakhir dari Al-Qur’an yaitu dikala penutupan masa hayat Rasulullah SAW.
Disamping itu ia dikenal sebagai orang yang wara’ (bersih dari noda), sangat besar tanggungjawabnya terhadap amanat, baik akhlaknya dan taat dalam agamanya. Lagi pula ia dikenal sebagai orang yang tangkas (IQ-nya tinggi). Demikianlah kesimpulan kata-kata Abu Bakar yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari tatkala ia memanggilnya dengan mengatakan: “Anda adalah seorang pemuda yang tangkas yang tidak kami ragukan. Anda adalah penulis wahyu Rasul”.
Dengan beberapa sifat dan keistimewaan di atas, Abu Bakar Shiddiq memilih dan menunjuknya sebagai pengumpul Al-Qur’an. Adapun alasan yang menyatakan bahwa Zaid bin Tsabit adalah seorang yang sangat teliti, dapat dilihat dari kata-katanya: “Demi Allah, andaikata saya ditugaskan untuk memindahkan sebuah bukit tidaklah lebih berat jika dibandingkan degan tugas yang dibebankan kepadaku ini”. (Al-Hadits).
Apakah Al-Quran Tetap Sama Dari Jaman Nabi Muhammad SAW Sampai Sekarang ???
http://indonesia.faithfreedom.org/wiki/Al-Qur'an_Tetap_Sama_Dari_Jaman_Nabi_Muhammad_Sampai_Sekarang
CONTOH TEKS DAN NASKAH "DO'A UPACARA PENGIBARAN BENDERA HARI SENIN" SEKOLAH DAN UMUM
" D O ' A ”
A’udzubillaahiminasysyaitoonirrojiim…
A’udzubillaahiminasysyaitoonirrojiim…
Bismillaahirrohmaanirrohiim…
Alhamdulillaahirobbil’alamiin…
Wassholaatu
wassalaamu’ala asyrofil ambiyaa’i walmursaliin wa’ala aalihi washohbihi
ajma’iin...
Ya
Allah Yang Maha Pengampun…
Ampunilah
dosa – dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa Bapak Ibu Guru kami serta
dosa para pahlawan bangsa yang telah gugur mendahului kami...
Ya
Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang…
Anugerahilah
rasa kasih sayang dan saling pengertian diantara kami serta berilah kesabaran
dan keikhlasan kepada Bapak Ibu Guru kami dalam mendidik kami…
Ya
Allah Yang Maha Pemurah…
Berikanlah
kami kesehatan, kecerdasan serta petunjuk dan perlindungan - Mu dalam menuntut
ilmu sehingga kelak kami dapat berguna bagi agama, nusa dan bangsa…
Ya
Allah Yang Maha Kuasa…
Karuniakanlah
kepada kami semua, ilmu yang manfaat lagi berkah serta selamatkanlah kami dari
semua marabahaya dan tipu daya…
Ya
Allah Yang Maha Bijaksana…
Hanya
kepada-Mulah kami bergantung dan hanya kepada-Mulah kami memohon pertolongan ,
maka kabulkanlah do’a dan permohonan dari hamba- Mu yang lemah ini…
Rabbanaa
aatinaa fiddunyaa khasanah wafil aakhirati khasanah waqinaa ‘adzaabannaar…
Subhanaa rabbika rabbil izzati ‘ammaa yashifuun…
Wasalamun
‘alal mursalin… Walhamdulillahirabbil’alamiin…
http://mts-al-ikhlas-ulubalang.blogspot.com/
Azab Istri Durhaka Pada Suami
Tujuan suatu pernikahan adalah untuk menciptakan kecenderungan (ketenangan), kasih sayang, dan cinta. Sebab seorang istri akan menjadi penyejuk mata, dan penenang di kala timbul problema. Namun, jika istri itu durhaka lagi membangkang kepada suaminya, maka alamat kehancuran ada didepan mata. Dia tidak lagi menjadi penyejuk hati, tapi menjadi musibah dan neraka bagi suaminya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman : “Dan diantara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum :21)
Kedurhakaan seorang istri kepada suaminya amat banyak ragam dan bentuknya, seperti mencaci-maki suami, mengangkat suara depan suami, membuat suami jengkel, berwajah cemberut depan suami, menolak ajakan suami untuk jimak, membenci keluarga suami, tidak mensyukuri (mengingkari) kebaikan, dan pemberian suami, tidak mau mengurusi rumah tangga suami, selingkuh, berpacaran di belakang suami, keluar rumah tanpa izin suami, dan sebagainya.
Allah -Subhanahu wa Ta’la- telah mengancam istri yang durhaka kepada suaminya melalui lisan Rasul-Nya ketika Beliau -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Allah tidak akan melihat seorang istri yang tidak mau berterima kasih atas kebaikan suaminya padahal ia selalu butuh kepada suaminya” .[HR. An-Nasa'iy dalam Al-Kubro (9135 & 9136), Al-Bazzar dalam Al-Musnad (2349), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok (2771), dan lainnya. Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (289)]
Tipe wanita seperti ini banyak disekitar kita. Suami yang capek banting tulang setiap hari untuk menghidupi anak-anaknya, dan memenuhi kebutuhannya, namun masih saja tetap berkeluh kesah dan tidak puas dengan penghasilan suaminya.Ia selalu membanding-bandingkan suaminya dengan orang lain, sehingga hal itu menjadi beban yang berat bagi suaminya. Maka tidak heran jika neraka dipenuhi dengan wanita-wanita seperti ini.
Sebagaimana sabda Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
“Telah diperlihatkan neraka kepadaku, kulihat mayoritas penghuninya adalah wanita, mereka telah kufur (ingkar)!” Ada yang bertanya, “apakah mereka kufur (ingkar) kepada Allah?” Rasullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- menjawab, “Tidak, mereka mengingkari (kebaikan) suami. Sekiranya kalian senantiasa berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang hidupnya, lalu ia melihat sesuatu yang tidak berkenan, ia (istri durhaka itu) pasti berkata, “Saya sama sekali tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu”. [HR. Bukhariy dalam Shohih-nya (29), dan Muslim dalam Shohih-nya (907)]
Dari hadits ini, kita telah mengetahui betapa besar dan agungnya hak-hak suami yang wajib dipenuhi seorang istri sampai Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- pernah bersabda,
“Sekiranya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada lainnya, niscaya akan kuperintahkan seorang istri sujud kepada suaminya” . [HR. At-Tirmidziy dalam As-Sunan (1159), dan lainnya. Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Al-Irwa' (1998)]
Ini merupakan ancaman yang amat keras bagi para wanita durhaka, karena kedurhakaannya menjadi sebab tertolaknya amal sholatnya di sisi Allah. Dia sholat hanya sekedar melaksanakan kewajiban di hadapan Allah. Adapun pahalanya, maka ia tak akan mendapatkannya, selain lelah dan capek saja. Wal’iyadzu billahmin dzalik. Diantara bentuk kedurhakaan seorang istri kepada suaminya, enggannya seorang istri untuk memenuhi hajat biologis suaminya. Keengganan seorang istri dalam melayani suaminya, lalu suami murka dan jengkel merupakan sebab para malaikat melaknat istri yang durhaka seperti ini.
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Jika seorang suami mengajak istrinya (berjimak) ke tempat tidur, lalu sang istri enggan, dan suami bermalam dalam keadaan marah kepadanya, maka para malaikat akan melaknat sang istri sampai pagi”. [HR. Al-Bukhoriy Kitab Bad'il Kholq (3237), dan Muslim dalam Kitab An-Nikah (1436)]
Seorang suami saat ia butuh pelayanan biologis (jimak) dari istrinya, maka seorang istri tak boleh menolak hajat suaminya, bahkan ia harus berusaha sebisa mungkin memenuhi hajatnya, walaupun ia capek atau sibuk dengan suatu urusan.
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Demi (Allah) Yang jiwa Muhammad ada di Tangan-Nya, seorang istri tak akan memenuhi hak Robb-nya sampai ia mau memenuhi hak suaminya. Walaupun suaminya meminta dirinya (untuk berjimak), sedang ia berada dalam sekedup, maka ia (istri) tak boleh menghalanginya”.[HR. Ibnu Majah dalam Kitab An-Nikah (1853). Hadits ini dikuatkan oleh Al-Albaniy dalam Adab Az-Zifaf (hal. 211)]
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia, melainkan istrinya dari kalangan bidadari akan berkata, “Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah memusuhimu. Dia (sang suami) hanyalah tamu di sisimu; hampir saja ia akan meninggalkanmu menuju kepada kami”.
[HR. At-Tirmidziy Kitab Ar-Rodho' (1174), dan Ibnu Majah dalam Kitab An-Nikah (2014). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Adab Az-Zifaf (hal. 212)]
Demikianlah bahayanya seorang wanita melakukan kedurhakaan kepada suaminya, yakni tak mau taat kepada suami dalam perkara-perkara yang ma’ruf (boleh) menurut syari’at. Semoga wanita-wanita yang durhaka kepada suaminya mau kembali berbakti, dan bertaubat sebelum ajal menjemput. Pada hari itulah penyesalan tak lagi bermanfaat baginya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman : “Dan diantara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum :21)
Kedurhakaan seorang istri kepada suaminya amat banyak ragam dan bentuknya, seperti mencaci-maki suami, mengangkat suara depan suami, membuat suami jengkel, berwajah cemberut depan suami, menolak ajakan suami untuk jimak, membenci keluarga suami, tidak mensyukuri (mengingkari) kebaikan, dan pemberian suami, tidak mau mengurusi rumah tangga suami, selingkuh, berpacaran di belakang suami, keluar rumah tanpa izin suami, dan sebagainya.
Allah -Subhanahu wa Ta’la- telah mengancam istri yang durhaka kepada suaminya melalui lisan Rasul-Nya ketika Beliau -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Allah tidak akan melihat seorang istri yang tidak mau berterima kasih atas kebaikan suaminya padahal ia selalu butuh kepada suaminya” .[HR. An-Nasa'iy dalam Al-Kubro (9135 & 9136), Al-Bazzar dalam Al-Musnad (2349), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok (2771), dan lainnya. Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (289)]
Tipe wanita seperti ini banyak disekitar kita. Suami yang capek banting tulang setiap hari untuk menghidupi anak-anaknya, dan memenuhi kebutuhannya, namun masih saja tetap berkeluh kesah dan tidak puas dengan penghasilan suaminya.Ia selalu membanding-bandingkan suaminya dengan orang lain, sehingga hal itu menjadi beban yang berat bagi suaminya. Maka tidak heran jika neraka dipenuhi dengan wanita-wanita seperti ini.
Sebagaimana sabda Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
“Telah diperlihatkan neraka kepadaku, kulihat mayoritas penghuninya adalah wanita, mereka telah kufur (ingkar)!” Ada yang bertanya, “apakah mereka kufur (ingkar) kepada Allah?” Rasullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- menjawab, “Tidak, mereka mengingkari (kebaikan) suami. Sekiranya kalian senantiasa berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang hidupnya, lalu ia melihat sesuatu yang tidak berkenan, ia (istri durhaka itu) pasti berkata, “Saya sama sekali tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu”. [HR. Bukhariy dalam Shohih-nya (29), dan Muslim dalam Shohih-nya (907)]
Dari hadits ini, kita telah mengetahui betapa besar dan agungnya hak-hak suami yang wajib dipenuhi seorang istri sampai Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- pernah bersabda,
“Sekiranya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada lainnya, niscaya akan kuperintahkan seorang istri sujud kepada suaminya” . [HR. At-Tirmidziy dalam As-Sunan (1159), dan lainnya. Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Al-Irwa' (1998)]
Ini merupakan ancaman yang amat keras bagi para wanita durhaka, karena kedurhakaannya menjadi sebab tertolaknya amal sholatnya di sisi Allah. Dia sholat hanya sekedar melaksanakan kewajiban di hadapan Allah. Adapun pahalanya, maka ia tak akan mendapatkannya, selain lelah dan capek saja. Wal’iyadzu billahmin dzalik. Diantara bentuk kedurhakaan seorang istri kepada suaminya, enggannya seorang istri untuk memenuhi hajat biologis suaminya. Keengganan seorang istri dalam melayani suaminya, lalu suami murka dan jengkel merupakan sebab para malaikat melaknat istri yang durhaka seperti ini.
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Jika seorang suami mengajak istrinya (berjimak) ke tempat tidur, lalu sang istri enggan, dan suami bermalam dalam keadaan marah kepadanya, maka para malaikat akan melaknat sang istri sampai pagi”. [HR. Al-Bukhoriy Kitab Bad'il Kholq (3237), dan Muslim dalam Kitab An-Nikah (1436)]
Seorang suami saat ia butuh pelayanan biologis (jimak) dari istrinya, maka seorang istri tak boleh menolak hajat suaminya, bahkan ia harus berusaha sebisa mungkin memenuhi hajatnya, walaupun ia capek atau sibuk dengan suatu urusan.
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Demi (Allah) Yang jiwa Muhammad ada di Tangan-Nya, seorang istri tak akan memenuhi hak Robb-nya sampai ia mau memenuhi hak suaminya. Walaupun suaminya meminta dirinya (untuk berjimak), sedang ia berada dalam sekedup, maka ia (istri) tak boleh menghalanginya”.[HR. Ibnu Majah dalam Kitab An-Nikah (1853). Hadits ini dikuatkan oleh Al-Albaniy dalam Adab Az-Zifaf (hal. 211)]
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia, melainkan istrinya dari kalangan bidadari akan berkata, “Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah memusuhimu. Dia (sang suami) hanyalah tamu di sisimu; hampir saja ia akan meninggalkanmu menuju kepada kami”.
[HR. At-Tirmidziy Kitab Ar-Rodho' (1174), dan Ibnu Majah dalam Kitab An-Nikah (2014). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Adab Az-Zifaf (hal. 212)]
Demikianlah bahayanya seorang wanita melakukan kedurhakaan kepada suaminya, yakni tak mau taat kepada suami dalam perkara-perkara yang ma’ruf (boleh) menurut syari’at. Semoga wanita-wanita yang durhaka kepada suaminya mau kembali berbakti, dan bertaubat sebelum ajal menjemput. Pada hari itulah penyesalan tak lagi bermanfaat baginya.
Kisah Ummi Kultsum binti Ali bin Abu Thalib
Namanya adalah Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib, orang yang pertama kali masuk Islam dari golongan anak, memiliki kedudukan yang tinggi dan posisi yang luhur di sisi Rasulullah. Beliau juga putri khalifah Rasyidin yang keempat. Kakeknya adalah penghulu anak Adam. Ibu beliau adalah ratu wanita ahli jannah, Fathimah binti Rasulullah, sedangkan kedua saudaranya adalah pemimpin pemuda ahli jannah dan penghibur hati Rasulullah.
Dalam lingkungan yang mulia seperti inilah pada zaman Rasulullah Ummu Kultsum dilahirkan, tumbuh berkembang dan terdidik. Beliau adalah teladan bagi para gadis muslimah yang tumbuh di atas dien, keutamaan dan rasa malu.
Amirul Mukminin Umar bin Khathab al-Faruq , Khalifah Rasyidin yang kedua mendatangi ayahnya untuk meminang beliau. Akan tetapi, mulanya Imam Ali bin Abi Thalib meminta ditunda, karena Ummu Kultsum masih kecil. Umar berkata: “Nikahkanlah aku dengannya wahai Abu Hasan, karena aku telah memperhatikan kemuliannya, yang tidak aku dapatkan pada orang lain.” Maka Ali meridhainya dan menikahkan Umar dengan putrinya pada bulan Dzulqa’dah tahun 17 Hijriyah, dan hidup bersama hingga terbunuhnya Umar. Dari pernikahannya mendapatkan dua anak, yaitu Zaid bin Umar al-Akbar dan Ruqayyah binti Umar.
Yang mengesankan pada Ummu Kultsum, istri dari Amirul Mukminin, bahwa suatu ketika Umar keluar pada malam hari seperti biasanya untuk mengawasi rakyatnya (inilah keadaan setiap pemimpin yang bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya dalam naungan daulah Islamiyah ). Beliau melewati suatu desa di Madinah, tiba-tiba beliau mendengar suara rintihan wanita yang bersumber dari sebuah gubug, di depan pintu ada seorang laki-laki yang sedang duduk. Umar mengucapkan salam kepadanya dan bertanya kepadanya tentang apa yang terjadi. Laki-laki tersebut berkata bahwa dia adalah seorang Badui yang ingin mendapatkan kemurahan hati Amirul Mukminin. Umar bertanya tentang wanita di dalam gubug yang beliau dengar rintihannya. Laki-laki tersebut tidak mengetahui bahwa yang berbicara dengannya adalah Amirul Mukminin, maka dia menjawab, “Pergilah anda dan semoga Allah merahmati anda sehingga mendapatkan yang anda cari, dan janganlah anda bertanya tentang sesuatu yang tak ada gunanya bagi anda.”
Umar kembali mengulang-ulang pertanyaannya agar dia dapat membantu kesulitannya jika mungkin. Laki-laki tersebut menjawab, “Dia adalah istriku yang hendak melahirkan dan tak ada seorang pun yang dapat membantunya.” Umar bertolak meninggalkan laki-laki tersebut dan kembali ke rumah dengan segera. Beliau masuk menemui istrinya, yakni Ummu Kaltsum dan berkata,” Apakah kamu ingin mendapat pahala yang Allah akan limpahkan kepadamu?” Beliau menjawab dengan keadan yang penuh antusias dan berbahagia dengan kabar gembira tersebut yang mana beliau merasa mendapatkan kehormatan karenanya, “Apa wujud kebaikan dan pahala tersebut Wahai Umar?” Maka Umar memberitahukan kejadian yang baru mereka temui, kemudian Ummu Kultsum segera bangkit dan dan mengambil peralatan untuk melahirkan dan kebutuhan bagi bayi, sedangkan Amirul Mukminin membawa kuali yang di dalamnya ada mentega dan makanan. Beliau berangkat bersama istrinya hingga sampai ke gubug tersebut.
Ummu Kultsum masuk ke dalam gubug dan membantu ibu yang hendak melahirkan dan beliau bekerja dengan semangat seorang bidan. Sementara itu, Amirul Mukminin duduk-duduk bersama laki-laki tersebut di luar sambil memasak yang beliau bawa. Tatkala istri laki-laki tersebut melahirkan anaknya, Ummu Kultsum secara spontan berteriak dari dalam rumah, “Beritakan kabar gembira kepada temanmu wahai Amirul Mukminin, bahwa Allah telah mengaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki. Hal itu membuat orang badui tersebut terperanjat. Karena ternyata orang di sampingnya yang sedang memasak dan meniup api adalah Amirul Mukminin.
Begitu pula wanita yang melahirkan tersebut terperanjat, karena yang menjadi bidan baginya di gubug tersebut ternyata adalah istri dari Amirul Mukminin. Takjub pula orang-orang yang hadir menyaksikan realita yang berada dalam naungan Islam tersebut ketika seorang kepala negara dan istrinya membantu seorang laki-laki dan istrinya dari Badui.
Setelah berselang beberapa waktu lamanya, tangan yang berdosa dan dengki dengan Islam membunuh Umar bin Khatthab, sehingga Ummu Kultsum menjadi seorang janda.
Tatkala Ummu Kultsum wafat, Ibnu Umar menyalatkannya dan begitu pula putranya, Zaid, yang berdiri di sampingnya dan mereka berdua takbir empat kali.
BERJUTA RAHASIA DI BALIK SUJUD
Manfaat Sujud Bagi Para Wanita
Bismillahir-Rahmaanir-Rahi m ... Sahabatku yg Allah muliakan .... Tak ada yang sia-sia di dunia ini, karna Allah menciptakan segala sesuatu dalam kadar dan ukuran yang tepat, Apa yang Allah perintahkan pada Manusia selalu memilki manfaat tersembunyi dibaliknya.Tak pernah ada yang sia-sia, seperti yang termaktub dalam Firmannya disurat Ali Imron:193
“Tidaklah Rabb-ku menciptakan ini dengan sia-sia”
Taukah kita??
Ternyata sujud memilki banyak manfaat yang sangat luar biasa.
Dalam setiap shalat wajib yang kita lakukan sehari-hari dalam 17 rakaat dan dua kali sujud
==>Apa sujud itu??
Sujud adalah salah satu gerakan dalam sholat yang hukumnya wajib untuk dilakukan.
Sujud dalam makna aslinya adalah menghinakan diri disertai sikap yang penuh kerendahan.
Dalam bentuk tekhnisnya adalah meletakan kedua lutut, kedua tangan, dahi, hidung, dan jari-jari tangan diatas tanah dalam shalat.
Wail bin Hajar r.a Mengatakan:” Rasulullah ketika sujud,meletakan kedua lututnya terlebih dahulu sebelum meletakan kedua tangannya,dan manakala dia bangkit dari sujud,maka ia mengangkat kedua tangannya terlebih dahulu,sebelum lututnya.ini merupakan pendapat mayoritas ulama.
==> Bagimana Cara sujud yang Afdhol itu??
Sentuhkan muka ketempat sujud dengan tenang.jangan tergesa-gesa untuk untuk mengangkat wajah kita dan biarkan jiwa kita juga ikut bersujud.
Resapi makna dari sujud kita yang meninggikan Allah semata.
Akui kelemahan serta kerendahan diri kita dihadapan Allah yang MahaTinggi,MahaPerkasa.
Rasakan bahwa diri kita adalah salah satu dari sekian banyak makhluknya yang menghampar dibumi yang diciptakan-Nya.
Betapa kita bukan apa-apa dikaki-Nya dan kita pasti pulang kepada-Nya dihari kematian kelak, beserta kerendahatian kita sebagai hamba. Saat sujud kita sama rendahnya dengan hamba-hamba-Nya yang lain.
Bacalah bacaan sujud, saat ruas-ruas tulang kita sudah sampai pada posisi sujud yang pas.baca bacaan sujud dengan lafal yang telah dicontohkan dengan benar.Ada tujuh anggota badan yang harus menempel ketika sujud. Tujuh anggota badan itu adalah kedua telapak tangan, dua lutut, dua telapak kaki, kening dan hidung.
Dua anggota badan yang terakhir dianggap satu dalam melakukan sujud.dan penentuan anggota sujud tersebut sesuai dengan hadist
“Aku diperintahkan untuk bersujud dengan tujuh anggota badan,yaitu kening,sekaligus hidung,dua tangan(dua telapak tangan),Dua lutut,Jari-jari kedua kak,dan kami tidak boleh menyibak lengan baju dan rambut”(H.R.Bukhari-Muslim )
==> Berjuta Rahasia Dibalik Sujud ...
Allah Maha Mengetahui, Maha Pengasih, Maha Penyayang ... Dia slalu memberikan apa yang kita butuhkan, Allah Telah membukakan rahasia sujud melalui ilmu pengetahuan Kepada hamba-hamba-Nya yang yakin. Masih banyak Rahasia-rahasia lain yang belum terungkap, smoga semua ini dapat menambah keyakinan kita akan kasih sayang-Nya (smoga kita dapat menyingkap rahasia-rahasia lain yang belum terungkap………..^-^ Amin)
Rahasia Jiwa ...
Manfaat kejiwaan dari segi psikologis bagi seseorang yang bersujud sesuai dengan sunah Rasulullah adalah KETENANGAN yang dirasakannya saat merasa bahwa ia adalah hamba Allah, yang berada dibawah keperkasaan-Nya. Keperkasaan-Nya yang justru membuat-Nya melimpahkan segenap kasih sayang-Nya pada hamba-hamba-Nya.Kasih sayang yang membuat-Nya menutupi aib hamba-Nya yang beriman, saat khilaf dan memanggil hamba-Nya untuk bertaubat dengan limpahan rahmat, bukan adzab atau siksaan ...
Ketenangan inilah yang akan membawa seorang hamba menyungkur dikaki arsy-Nya(Kebesaran-Nya) karena ia merasa begitu banyak merasakan kenikmatan dan keberkahan, namun tak cukup banyak teringat untuk bersyukur ...
Energi ketenangan yang akan jadi penawar kelelahan seorang hamba .. karena itu Rasulullah senantiasa melepas kelelahannya dalam shalat .. karena dalam Shalatlah Allah menggantikan kelelahan yang menyiksa dengan semangat dan keoptimisan. Itulah istirahat seorang Muhammad Rasulullah, Pejuang sejati. Subhanallah .. (lalu Bagaimana dengan kita??Justru kelelahan itulah yang terkadang menjadi alasan tuk menunda-nunda ibadah kepada-Nya) ....
Smoga contoh yang patut kita teladani itu, bisa diterapkan mulai sekarang dengan penuh keyakinan dan kedisiplinan ..OK??
(Ya Allah bimbing kami Semua agar kami dapat Khusyu dan lebih rajin beribadah kepada-Mu, hingga kecintaan kami kepada-Mu lebih besar dari Apapun. Aamiin)
Taukah Sahabat yang baik hatinya ..?
Ketenangan ini pula yang menghindarkan seseorang dari sifat sombong. Karena dengan merasa bahwa ia adalah hamba Allah dan diciptakan dengan kelebihan masing-masing tak mungkin membuka kesempatan untuknya mendapatkan pengakuan ’’yang paling’’ karena setiap orang dengan kelebihannya pun telah menjadi ‘’yang paling’’ .. itu hanyalah yang menciptakan kelebihan-kelebihan tersebut ...
Rahasia Fisik ...
Rahasia yang tersimpan dibalik sujud untuk kesehatan fisik, beberapa diantaranya telah berhasil terungkap secara medis, dan ini merupakan kabar gembira yang sangat luar biasa bagi kita semua .. ^-^
1.Menambah Kecerdasan ...
Selain terbebas dari maag dan migrain, sujud yang thu’maninah dalam shalat juga bermanfaat untuk memperlancar aliran darah yang kaya akan oksigen kedalam otak kita ...
Mengapa bisa begitu ..???
Karena pada saat sujud, posisi jantung berada diatas otak, kondisi ini hanya mungkin terjadi bila kita tidak tergesa-gesa dalam bersujud.karena dibutuhkan waktu untuk mancapai kapasitas maksimal darah dalam otak. Aliran darah kaya oksigen ini berpengaruh pada daya pikir seseorang, pasalnya sel-sel otak yang mendapatkan pasokan darah kaya oksigen secara maksimal akan bekerja lebih baik ... Tentu hal ini akan akan meningkatkan kecerdasan seseorang ...
Posisi sujud juga menghindarkan gangguan wasir khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan ...
2.Memperindah Bagian Tubuh ...
Nah ini dia,yang di incar kaum hawa yang menginginkan atau mendambakan postur tubuh yang indah, ternyata tidak susah, tak perlu obat pelangsing hhehehee…..^-^
Ternyata sujud juga dapat memfasilitasi apa yang kita dambakan itu ..,
Allah Maha Penyayang memfasilitasi sujud untuk memperindah payudara. Sujud merupakan latihan kekuatan untuk otot dada. Saat sujud , beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan ...saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, yang merupakan salah satu bagian tubuh yang menjadi kebanggan wanita.tak hanya memperindah tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu didalamnya ...
3.Melatih Organ Persalinan ...
Betapa banyak kenikmatan yang Allah ciptakan untuk kita, andai kita disuruh tuk menuliskan bentuk-bentuk kenikmatan itu, takan mampu melukiskannya!
Maka jadilah jiwa yang tak luput untuk slalu mensykuri apa yang tlah diberikan-Nya,
karena Allah pun berjanji akan menambah kenikmatan pada hamba-hamba-Nya yang slalu bersyukur (Ya Allah jadikan kami smua hambaMu yang pandai bersyukur.aamiin)
Sahabatku yang Allah sayangi ……..
Sujud yang Thu’’maninah juga akan memudahkan kita untuk melewati saat persalinan dengan lancar. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh ... Kondisi ini melatih organ disekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi ...
Bila otot perut telah mengembang menjadi lebih besar dan kuat maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi)
Sealain manfaat-manfaat yang tlah disebutkan diatas, sujud yang baik juga dapat meringankan rasa sakit ketika datang bulan( Menstruasi ), Menghilangkan penyakit wasir, mengurangi kegemukan, Mencegah penggumpalan darah pada otak, serta manfaat-manfaat kesehatan lain yang masih banyak lagi ..
Bismillahir-Rahmaanir-Rahi
“Tidaklah Rabb-ku menciptakan ini dengan sia-sia”
Taukah kita??
Ternyata sujud memilki banyak manfaat yang sangat luar biasa.
Dalam setiap shalat wajib yang kita lakukan sehari-hari dalam 17 rakaat dan dua kali sujud
==>Apa sujud itu??
Sujud adalah salah satu gerakan dalam sholat yang hukumnya wajib untuk dilakukan.
Sujud dalam makna aslinya adalah menghinakan diri disertai sikap yang penuh kerendahan.
Dalam bentuk tekhnisnya adalah meletakan kedua lutut, kedua tangan, dahi, hidung, dan jari-jari tangan diatas tanah dalam shalat.
Wail bin Hajar r.a Mengatakan:” Rasulullah ketika sujud,meletakan kedua lututnya terlebih dahulu sebelum meletakan kedua tangannya,dan manakala dia bangkit dari sujud,maka ia mengangkat kedua tangannya terlebih dahulu,sebelum lututnya.ini merupakan pendapat mayoritas ulama.
==> Bagimana Cara sujud yang Afdhol itu??
Sentuhkan muka ketempat sujud dengan tenang.jangan tergesa-gesa untuk untuk mengangkat wajah kita dan biarkan jiwa kita juga ikut bersujud.
Resapi makna dari sujud kita yang meninggikan Allah semata.
Akui kelemahan serta kerendahan diri kita dihadapan Allah yang MahaTinggi,MahaPerkasa.
Rasakan bahwa diri kita adalah salah satu dari sekian banyak makhluknya yang menghampar dibumi yang diciptakan-Nya.
Betapa kita bukan apa-apa dikaki-Nya dan kita pasti pulang kepada-Nya dihari kematian kelak, beserta kerendahatian kita sebagai hamba. Saat sujud kita sama rendahnya dengan hamba-hamba-Nya yang lain.
Bacalah bacaan sujud, saat ruas-ruas tulang kita sudah sampai pada posisi sujud yang pas.baca bacaan sujud dengan lafal yang telah dicontohkan dengan benar.Ada tujuh anggota badan yang harus menempel ketika sujud. Tujuh anggota badan itu adalah kedua telapak tangan, dua lutut, dua telapak kaki, kening dan hidung.
Dua anggota badan yang terakhir dianggap satu dalam melakukan sujud.dan penentuan anggota sujud tersebut sesuai dengan hadist
“Aku diperintahkan untuk bersujud dengan tujuh anggota badan,yaitu kening,sekaligus hidung,dua tangan(dua telapak tangan),Dua lutut,Jari-jari kedua kak,dan kami tidak boleh menyibak lengan baju dan rambut”(H.R.Bukhari-Muslim
==> Berjuta Rahasia Dibalik Sujud ...
Allah Maha Mengetahui, Maha Pengasih, Maha Penyayang ... Dia slalu memberikan apa yang kita butuhkan, Allah Telah membukakan rahasia sujud melalui ilmu pengetahuan Kepada hamba-hamba-Nya yang yakin. Masih banyak Rahasia-rahasia lain yang belum terungkap, smoga semua ini dapat menambah keyakinan kita akan kasih sayang-Nya (smoga kita dapat menyingkap rahasia-rahasia lain yang belum terungkap………..^-^ Amin)
Rahasia Jiwa ...
Manfaat kejiwaan dari segi psikologis bagi seseorang yang bersujud sesuai dengan sunah Rasulullah adalah KETENANGAN yang dirasakannya saat merasa bahwa ia adalah hamba Allah, yang berada dibawah keperkasaan-Nya. Keperkasaan-Nya yang justru membuat-Nya melimpahkan segenap kasih sayang-Nya pada hamba-hamba-Nya.Kasih sayang yang membuat-Nya menutupi aib hamba-Nya yang beriman, saat khilaf dan memanggil hamba-Nya untuk bertaubat dengan limpahan rahmat, bukan adzab atau siksaan ...
Ketenangan inilah yang akan membawa seorang hamba menyungkur dikaki arsy-Nya(Kebesaran-Nya) karena ia merasa begitu banyak merasakan kenikmatan dan keberkahan, namun tak cukup banyak teringat untuk bersyukur ...
Energi ketenangan yang akan jadi penawar kelelahan seorang hamba .. karena itu Rasulullah senantiasa melepas kelelahannya dalam shalat .. karena dalam Shalatlah Allah menggantikan kelelahan yang menyiksa dengan semangat dan keoptimisan. Itulah istirahat seorang Muhammad Rasulullah, Pejuang sejati. Subhanallah .. (lalu Bagaimana dengan kita??Justru kelelahan itulah yang terkadang menjadi alasan tuk menunda-nunda ibadah kepada-Nya) ....
Smoga contoh yang patut kita teladani itu, bisa diterapkan mulai sekarang dengan penuh keyakinan dan kedisiplinan ..OK??
(Ya Allah bimbing kami Semua agar kami dapat Khusyu dan lebih rajin beribadah kepada-Mu, hingga kecintaan kami kepada-Mu lebih besar dari Apapun. Aamiin)
Taukah Sahabat yang baik hatinya ..?
Ketenangan ini pula yang menghindarkan seseorang dari sifat sombong. Karena dengan merasa bahwa ia adalah hamba Allah dan diciptakan dengan kelebihan masing-masing tak mungkin membuka kesempatan untuknya mendapatkan pengakuan ’’yang paling’’ karena setiap orang dengan kelebihannya pun telah menjadi ‘’yang paling’’ .. itu hanyalah yang menciptakan kelebihan-kelebihan tersebut ...
Rahasia Fisik ...
Rahasia yang tersimpan dibalik sujud untuk kesehatan fisik, beberapa diantaranya telah berhasil terungkap secara medis, dan ini merupakan kabar gembira yang sangat luar biasa bagi kita semua .. ^-^
1.Menambah Kecerdasan ...
Selain terbebas dari maag dan migrain, sujud yang thu’maninah dalam shalat juga bermanfaat untuk memperlancar aliran darah yang kaya akan oksigen kedalam otak kita ...
Mengapa bisa begitu ..???
Karena pada saat sujud, posisi jantung berada diatas otak, kondisi ini hanya mungkin terjadi bila kita tidak tergesa-gesa dalam bersujud.karena dibutuhkan waktu untuk mancapai kapasitas maksimal darah dalam otak. Aliran darah kaya oksigen ini berpengaruh pada daya pikir seseorang, pasalnya sel-sel otak yang mendapatkan pasokan darah kaya oksigen secara maksimal akan bekerja lebih baik ... Tentu hal ini akan akan meningkatkan kecerdasan seseorang ...
Posisi sujud juga menghindarkan gangguan wasir khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan ...
2.Memperindah Bagian Tubuh ...
Nah ini dia,yang di incar kaum hawa yang menginginkan atau mendambakan postur tubuh yang indah, ternyata tidak susah, tak perlu obat pelangsing hhehehee…..^-^
Ternyata sujud juga dapat memfasilitasi apa yang kita dambakan itu ..,
Allah Maha Penyayang memfasilitasi sujud untuk memperindah payudara. Sujud merupakan latihan kekuatan untuk otot dada. Saat sujud , beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan ...saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, yang merupakan salah satu bagian tubuh yang menjadi kebanggan wanita.tak hanya memperindah tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu didalamnya ...
3.Melatih Organ Persalinan ...
Betapa banyak kenikmatan yang Allah ciptakan untuk kita, andai kita disuruh tuk menuliskan bentuk-bentuk kenikmatan itu, takan mampu melukiskannya!
Maka jadilah jiwa yang tak luput untuk slalu mensykuri apa yang tlah diberikan-Nya,
karena Allah pun berjanji akan menambah kenikmatan pada hamba-hamba-Nya yang slalu bersyukur (Ya Allah jadikan kami smua hambaMu yang pandai bersyukur.aamiin)
Sahabatku yang Allah sayangi ……..
Sujud yang Thu’’maninah juga akan memudahkan kita untuk melewati saat persalinan dengan lancar. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh ... Kondisi ini melatih organ disekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi ...
Bila otot perut telah mengembang menjadi lebih besar dan kuat maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi)
Sealain manfaat-manfaat yang tlah disebutkan diatas, sujud yang baik juga dapat meringankan rasa sakit ketika datang bulan( Menstruasi ), Menghilangkan penyakit wasir, mengurangi kegemukan, Mencegah penggumpalan darah pada otak, serta manfaat-manfaat kesehatan lain yang masih banyak lagi ..
EMPAT TANDA SHALAT KITA DITERIMA ALLAH
Bismillahir-Rahmaanir-Rahi m ... Dalam Hadis Qudsi disebutkan mengenai orang2 yg diterima sholatnya oleh Allah Swt,
"Sesungguhnya Aku (Allah SWT) hanya akan menerima sholat dari orang yg dengan sholatnya itu dia merendahkan diri di hadapan-Ku.
Dia tidak sombong dengan makhluk-Ku yg lain. Dia tidak mengulangi maksiat kepada-Ku. Dia menyayangi orang2 miskin dan orang2 yag menderita.
Aku akan tutup sholat orang itu dengan kebesaran-Ku. Aku akan menyuruh malaikat untuk menjaganya. Dan kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan memperkenankannya. Perumpamaan dia dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga."
Dalam hadis qudsi tersebut disebutkan bahwa tanda-tanda orang yang diterima sholatnya oleh Allah Swt., adalah:
PERTAMA ..
Dia datang untuk melaksanakan sholat dengan merendahkan diri kepada-Nya. Dalam Al-Quran, keadaan seperti itu disebut dengan khusyu'. Dan sholat yang khusyu' adalah salah satu tanda orang yang mukmin. Yang disebut dengan sholat yang khusyu' itu bukan yang tidak ingat apa pun. Karena orang yang tidak ingat apa pun itu disebut pingsan.
Diriwayatkan bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib, apabila hendak melakukan sholat, tubuhnya gemetar dan wajahnya pucat pasi. Sehingga ketika ada orang yg bertanya kepadanya, "Mengapa Anda ya Amirul Mukiminin?" Sayyidina Ali menjawab, "Engkau tidak tahu bahwa sebentar lagi aku akan menghadapi waktu amanah." Kemudian, Sayyidina Ali membacakan sebuah ayat Al-Quran,
"Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung2, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya. Dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh" (QS 33: 72).
Kemudian Sayyidina Ali melanjutkan ucapannya, "sholat adalah suatu amanat Allah yang pernah ditawarkan kepada langit, bumi, dan bukit untuk memikulnya. Tetapi, mereka menolaknya dan hanya manusia yang sanggup memikulnya. Memikul amanat berarti mengabdi kepadaNya."
KEDUA ..
Dia tidak sombong dengan makhluk-Ku yang lain. Jadi, tanda orang yang diterima sholatnya ialah tidak takabur. Takabur, menurut Imam Al-Ghazali, ialah sifat orang yang merasa dirinya lebih besar daripada orang lain. Kemudian ia memandang enteng orang lain itu. Boleh jadi ia bersikap demikian dikarenakan ilmu, amal, keturunan, kekayaan, anak buah, atau kecantikannya.
Kalau Anda merasa besar karena memiliki hal-hal itu dan memandang enteng orang lain, maka Anda sudah takabur. Dan sholat Anda tidak diterima. Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
"Takkan masuk surga seseorang yg dalam hatinya ada rasa takabur walaupun sebesar debu saja."
Biasanya masyarakat akan menjadi rusak kalau di tengah2 masyarakat itu ada orang yg takabur. Kemudian takabur itu ditampakkan untuk memperoleh perlakuan yg istimewa. Dan anehnya, seringkali sifat takabur ini menghinggapi para aktivis masjid atau aktivis kegiatan keagamaan. Mereka biasanya takabur dengai ilmunya dan menganggap dirinya paling benar.
KETIGA ..
Tanda orang yang diterima sholatnya ialah orang yg tidak mengulangi maksiatnya kepada Allah Swt. Nabi yang mulia bersabda, "Barangsiapa yang sholatnya tidak rnencegahnya dari kejelekan dan kemungkaran, maka sholatnya hanya akan menjauhkan dirinya dari Allah Swt." Dalam hadis yang lain, Rasulullah Saw. bersabda,
"Nanti, pada Hari Kiamat, ada orang yang membawa sholatnya di hadapan Allah Swt. Kemudian sholatnya diterima dan dilipat-lipat seperti dilipat-lipatnya pakaian yang kotor dan usang. Lalu sholat itu dibantingkan ke wajahnya."
Allah tidak menerima sholat itu karena sholatnya tidal dapat mencegah perbuatan maksiatnya setelah ia melakukan maksiat tersebut. Bukankah Al-Quran telah mengatakan, "...Sesungguhnya sholat mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar..." (QS 29:45).
KEEMPAT ...
Orang yg diterima sholatnya ialah orang yang menyayangi orang2 miskin. Kalau diterjemahkan dengan kalimat modern, hal ini berarti orang yg mempunyai solidaritas sosial. Dia bukan hanya melakukan rukuk dan sujud saja, tetapi dia juga memikirkan penderitaan sesamanya. Dia menyisihkan sebagian waktu dan rezekinya untuk membahagiakan orang lain.
Kalau dalam sholat Anda, Anda sudah merasakan kebesaran Allah dan tidak takabur; dan kalau Anda sudah tidak mengulangi perbuatan maksiat sesudah sholat; dan kalau Anda sudah mempunyai perhatian yang besar terhadap kesejahteraan orang lain, maka Allah akan melindungi Anda dengan jubah kebesaran-Nya.
Allah akan memberi kepada Anda kemuliaan dengan kemuliaan-Nya, dan membungkus Anda dengan busana kebesaran-Nya. samping itu, Allah akan menyuruh para malaikat untuk menjaga Anda; dan para malaikat itu akan berkata sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran,
"Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Didalamnya kamu akan memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu" (QS 41: 31)
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ...
"Sesungguhnya Aku (Allah SWT) hanya akan menerima sholat dari orang yg dengan sholatnya itu dia merendahkan diri di hadapan-Ku.
Dia tidak sombong dengan makhluk-Ku yg lain. Dia tidak mengulangi maksiat kepada-Ku. Dia menyayangi orang2 miskin dan orang2 yag menderita.
Aku akan tutup sholat orang itu dengan kebesaran-Ku. Aku akan menyuruh malaikat untuk menjaganya. Dan kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan memperkenankannya. Perumpamaan dia dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga."
Dalam hadis qudsi tersebut disebutkan bahwa tanda-tanda orang yang diterima sholatnya oleh Allah Swt., adalah:
PERTAMA ..
Dia datang untuk melaksanakan sholat dengan merendahkan diri kepada-Nya. Dalam Al-Quran, keadaan seperti itu disebut dengan khusyu'. Dan sholat yang khusyu' adalah salah satu tanda orang yang mukmin. Yang disebut dengan sholat yang khusyu' itu bukan yang tidak ingat apa pun. Karena orang yang tidak ingat apa pun itu disebut pingsan.
Diriwayatkan bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib, apabila hendak melakukan sholat, tubuhnya gemetar dan wajahnya pucat pasi. Sehingga ketika ada orang yg bertanya kepadanya, "Mengapa Anda ya Amirul Mukiminin?" Sayyidina Ali menjawab, "Engkau tidak tahu bahwa sebentar lagi aku akan menghadapi waktu amanah." Kemudian, Sayyidina Ali membacakan sebuah ayat Al-Quran,
"Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung2, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya. Dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh" (QS 33: 72).
Kemudian Sayyidina Ali melanjutkan ucapannya, "sholat adalah suatu amanat Allah yang pernah ditawarkan kepada langit, bumi, dan bukit untuk memikulnya. Tetapi, mereka menolaknya dan hanya manusia yang sanggup memikulnya. Memikul amanat berarti mengabdi kepadaNya."
KEDUA ..
Dia tidak sombong dengan makhluk-Ku yang lain. Jadi, tanda orang yang diterima sholatnya ialah tidak takabur. Takabur, menurut Imam Al-Ghazali, ialah sifat orang yang merasa dirinya lebih besar daripada orang lain. Kemudian ia memandang enteng orang lain itu. Boleh jadi ia bersikap demikian dikarenakan ilmu, amal, keturunan, kekayaan, anak buah, atau kecantikannya.
Kalau Anda merasa besar karena memiliki hal-hal itu dan memandang enteng orang lain, maka Anda sudah takabur. Dan sholat Anda tidak diterima. Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
"Takkan masuk surga seseorang yg dalam hatinya ada rasa takabur walaupun sebesar debu saja."
Biasanya masyarakat akan menjadi rusak kalau di tengah2 masyarakat itu ada orang yg takabur. Kemudian takabur itu ditampakkan untuk memperoleh perlakuan yg istimewa. Dan anehnya, seringkali sifat takabur ini menghinggapi para aktivis masjid atau aktivis kegiatan keagamaan. Mereka biasanya takabur dengai ilmunya dan menganggap dirinya paling benar.
KETIGA ..
Tanda orang yang diterima sholatnya ialah orang yg tidak mengulangi maksiatnya kepada Allah Swt. Nabi yang mulia bersabda, "Barangsiapa yang sholatnya tidak rnencegahnya dari kejelekan dan kemungkaran, maka sholatnya hanya akan menjauhkan dirinya dari Allah Swt." Dalam hadis yang lain, Rasulullah Saw. bersabda,
"Nanti, pada Hari Kiamat, ada orang yang membawa sholatnya di hadapan Allah Swt. Kemudian sholatnya diterima dan dilipat-lipat seperti dilipat-lipatnya pakaian yang kotor dan usang. Lalu sholat itu dibantingkan ke wajahnya."
Allah tidak menerima sholat itu karena sholatnya tidal dapat mencegah perbuatan maksiatnya setelah ia melakukan maksiat tersebut. Bukankah Al-Quran telah mengatakan, "...Sesungguhnya sholat mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar..." (QS 29:45).
KEEMPAT ...
Orang yg diterima sholatnya ialah orang yang menyayangi orang2 miskin. Kalau diterjemahkan dengan kalimat modern, hal ini berarti orang yg mempunyai solidaritas sosial. Dia bukan hanya melakukan rukuk dan sujud saja, tetapi dia juga memikirkan penderitaan sesamanya. Dia menyisihkan sebagian waktu dan rezekinya untuk membahagiakan orang lain.
Kalau dalam sholat Anda, Anda sudah merasakan kebesaran Allah dan tidak takabur; dan kalau Anda sudah tidak mengulangi perbuatan maksiat sesudah sholat; dan kalau Anda sudah mempunyai perhatian yang besar terhadap kesejahteraan orang lain, maka Allah akan melindungi Anda dengan jubah kebesaran-Nya.
Allah akan memberi kepada Anda kemuliaan dengan kemuliaan-Nya, dan membungkus Anda dengan busana kebesaran-Nya. samping itu, Allah akan menyuruh para malaikat untuk menjaga Anda; dan para malaikat itu akan berkata sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran,
"Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Didalamnya kamu akan memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu" (QS 41: 31)
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ...
Ketika ambil Wudhu niatkanlah dalam hati
1. Ketika berkumur, berniatlah kamu dengan "Ya Allah, ampunilah dosa mulut dan lidahku ini"
2. Ketika membasuh muka, berniatlah kamu dengan "Ya Allah, putihkanlah mukaku di akhirat kelak, Janganlah Kau hitamkan muka ku ini"
3. Ketika membasuh tangan kanan, berniatlah kamu dengan "Ya Allah, berikanlah hisab-hisab ku di tangan kanan ku ini"
4. Ketika membasuh tangan kiri, berniatlah kamu dengan "Ya Allah, janganlah Kau berikan hisab-hisab ku di tangan kiri ku ini"
5. Ketika membasuh kepala, berniatlah kamu dengan "Ya Allah, lindunglah daku dari terik matahari di padang Mahsyar dengan Arasy Mu"
6. Ketika membasuh telinga, berniatlah kamu dengan,
"Ya Allah, ampunilah dosa telinga ku ini"
7. Ketika membasuh kaki kanan, berniatlah kamu dengan "Ya Allah, Jangan gelincirkan kakiku ketika aku melintasi titian Siratul Mustaqim nanti"
8. Ketika membasuh kaki kiri, berniatlah kamu dengan "Ya Allah, bawakanlah daku pergi ke masjid-masjid, surau-surau dan bukan tempat-tempat maksiat serta ampunkanlah dosa2 aku"
TUBUH KITA DI ALAM KUBUR
Sesungguhnya mayat di dalam kubur akan melewati beberapa fase perubahan. Dan secara ringkas beberapa fase tersebut sejak malam pertama masuk ke kuburan hingga 25 tahun setelahnya...
Berikut ini fase tersebut,,,,,,
[] Malam Pertama:
Di kuburan PEMBUSUKAN BERAWAL pada daerah PERUT dan KEMALUAN..
SUBHANALLAH..
''PERUTdan KEMALUAN'' adalah DUA HAL TERPENTING yang anak cucu adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia..
Dua hajat yang karenanya Allah azza wa jalla membuat manusia merugi di dunia..akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan..
Setelah itu..Mulailah ''JASAD BERUBAH WARNA'' menjadi hijau kehitaman...
Setelah ''BERBAGAI MAKE UP''..dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona..nanti tubuh manusia hanya akan memiliki SATU WARNA SAJA...
[] Malam Kedua..
Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh membusuk seperti: limpa, hati, paru-paru dan lambung.
[] Hari Ketiga
Di kuburan..mulailah anggota-anggota tubuh itu mengeluarkan bau busuk tidak sedap...
[] Seminggu Setelahnya..
Wajah mulai tampak membengkak..dua mata..kedua bibir dan pipi...
[] Setelah 10 hari..
Tetap terjadi pembusukan..pada kali ini pada anggota-anggota tubuh tersebut..perut..lambung..lim pa..
[] Setelah Dua Minggu..
Rambut mulai rontok..
[] Setelah 15 Hari
Lalat hijau mulai bisa mencium bau busuk dari jarak 5 km..dan ulat-ulat pun mulai menutupi seluruh tubuhnya..
[] Setelah Enam Bulan
Anda tidak akan menemukan kecuali rangka tulang saja...
[] Setelah 25 Tahun..
Rangka tubuh ini akan berubah menjadi semacam biji.. dan di dalam biji tersebut..anda akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut..ADJBUDZ DZANAB'' (tulang ekor)..
Dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla pada hari kiamat...
~ Inilah tubuh yang selama ini kita jaga...
~ Inilah tubuh yang kita berbuat maksiat kepada Allah dengannya...
Oleh karena itulah..
Jangan biarkan umur kita melewati jasad ini sia-sia..karena dia akan mendapatkan kejadian seperti itu..
Aku memohon keteguhan kepada Allah untukku dan untuk Anda sekalian...
Ya Allah..
Dzat yang membolak-balikkan hati..tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu..
Ya Allah..
jadikanlah kuburan kami sebagai satu taman dari taman-taman syurga..dan jangan jadikan dia sebagai satu lubang dari lubang-lubang api neraka...
Aamin Ya Rabbal alamiin...
Berikut ini fase tersebut,,,,,,
[] Malam Pertama:
Di kuburan PEMBUSUKAN BERAWAL pada daerah PERUT dan KEMALUAN..
SUBHANALLAH..
''PERUTdan KEMALUAN'' adalah DUA HAL TERPENTING yang anak cucu adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia..
Dua hajat yang karenanya Allah azza wa jalla membuat manusia merugi di dunia..akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan..
Setelah itu..Mulailah ''JASAD BERUBAH WARNA'' menjadi hijau kehitaman...
Setelah ''BERBAGAI MAKE UP''..dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona..nanti tubuh manusia hanya akan memiliki SATU WARNA SAJA...
[] Malam Kedua..
Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh membusuk seperti: limpa, hati, paru-paru dan lambung.
[] Hari Ketiga
Di kuburan..mulailah anggota-anggota tubuh itu mengeluarkan bau busuk tidak sedap...
[] Seminggu Setelahnya..
Wajah mulai tampak membengkak..dua mata..kedua bibir dan pipi...
[] Setelah 10 hari..
Tetap terjadi pembusukan..pada kali ini pada anggota-anggota tubuh tersebut..perut..lambung..lim
[] Setelah Dua Minggu..
Rambut mulai rontok..
[] Setelah 15 Hari
Lalat hijau mulai bisa mencium bau busuk dari jarak 5 km..dan ulat-ulat pun mulai menutupi seluruh tubuhnya..
[] Setelah Enam Bulan
Anda tidak akan menemukan kecuali rangka tulang saja...
[] Setelah 25 Tahun..
Rangka tubuh ini akan berubah menjadi semacam biji.. dan di dalam biji tersebut..anda akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut..ADJBUDZ DZANAB'' (tulang ekor)..
Dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla pada hari kiamat...
~ Inilah tubuh yang selama ini kita jaga...
~ Inilah tubuh yang kita berbuat maksiat kepada Allah dengannya...
Oleh karena itulah..
Jangan biarkan umur kita melewati jasad ini sia-sia..karena dia akan mendapatkan kejadian seperti itu..
Aku memohon keteguhan kepada Allah untukku dan untuk Anda sekalian...
Ya Allah..
Dzat yang membolak-balikkan hati..tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu..
Ya Allah..
jadikanlah kuburan kami sebagai satu taman dari taman-taman syurga..dan jangan jadikan dia sebagai satu lubang dari lubang-lubang api neraka...
Aamin Ya Rabbal alamiin...
ANDAI HARI INI AKU MATI
Hari ini ku mati,
Perlahan…
Tubuhku ditutup tanah.
Perlahan…
Semua pergi meninggalkanku…
Masih terdengar jelas langkah² terakhir mereka,
Aku sendirian,
Di tempat gelap yg tak pernah terbayang,
Sendiri,
Menunggu pertanyaan malaikat…
Belahan hati,
Belahan jiwa pun pergi.
Apa lagi sekedar kawan dekat atau orang lain.
Aku bukan siapa² lagi bagi mereka…
Sanak keluarga menangis,
Sangat pedih,
Aku pun demikian,
Tak kalah sedih…
Tetapi aku tetap sendiri,
Disini, menunggu perhitungan.
Menyesal sudah tak mungkin.
Tobat tak lagi dianggap,
Dan maaf pun tak bakal didengar,
Aku benar² harus sendiri…
Ya Allah…
Jika Engkau beri aku 1 lagi kesempatan,
Jika Engkau pinjamkan lagi beberapa hari
milikMU,
Utk aku perbaiki diriku,
Aku ingin memohon maaf pd mereka…
Yg selama ini telah merasakan zalimku,
Yg selama ini sengsara karena aku,
Tersakiti karena aku…
Aku akan kembalikan jika ada harta kotor ini yg
telah kukumpulkan,
Yg bahkan kumakan,
Ya Allah beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
Utk berbakti kpd Ayah & Ibu tercinta…
Teringat kata² kasar & keras yg menyakitkan
hati mereka,
Maafkan aku Ayah & Ibu, mengapa tak kusadari
betapa besar kasih sayangmu,
Beri juga ya Allah aku waktu utk berkumpul dgn
keluargaku,
Menyenangkan saudara²ku..
Utk sungguh² beramal soleh.
Aku sungguh ingin bersujud dihadapan-Mu lebih
lama lagi..
Begitu menyesal diri ini.
Kesenangan yg pernah kuraih dulu,
Tak ada artinya sama sekali…
Mengapa kusia²kan waktu hidup yg hanya sekali
itu…?
Andai aku bisa putar ulang waktu itu
Aku dimakamkan hari ini,
Dan ketika semua menjadi tak termaafkan,
Dan ketika semua menjadi terlambat,
Dan ketika aku harus sendiri…
Utk waktu yg tak terbayangkan sampai yaumul
hisab & dikumpulkan di Padang Mashar…
Langganan:
Postingan (Atom)