>> I N FO R M A S I <<

>> Pemilik NUPTK dan masih aktif sebagai PTK (Pendidik & Tenaga Kependidikan) silahkan melakukan pemutakhiran dengan mengunduh Formulir, dan mengikuti prosedur yang ada. Bagi PTK yang tidak melakukan pemutakhiran data NUPTK, otomatis akan dinyatakan TIDAK AKTIF.

>> Perlu kami sampaikan pula bahwa pelaksanaan proses Pengajuan NUPTK baru bagi PTK yang belum memilikinya akan dibuka mulai hari Senin tanggal 24 Juni 2013. Syarat dan ketentuan pengajuan NUPTK baru dimaksud akan diinformasikan dalam waktu dekat di situs ini :: http://padamu.kemdikbud.go.id/

Pendidikan Anak dalam Islam

Pendidikan anak adalah perkara yang sangat penting di dalam Islam. Di dalam Al-Quran kita dapati bagaimana Allah menceritakan petuah-petuah Luqman yang merupakan bentuk pendidikan bagi anak-anaknya. Begitu pula dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kita temui banyak juga bentuk-bentuk pendidikan terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan beliau mendidik anak secara langsung.

Seorang pendidik, baik orangtua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya tanggung-jawab mereka di hadapan Allah ‘azza wa jalla terhadap pendidikan putra-putri islam.
Tentang perkara ini, Allah azza wa jalla berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6)
Dan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap di antara kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban”
Untuk itu -tidak bisa tidak-, seorang guru atau orang tua harus tahu apa saja yang harus diajarkan kepada seorang anak serta bagaimana metode yang telah dituntunkan oleh junjungan umat ini, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beberapa tuntunan tersebut antara lain:
· Menanamkan Tauhid dan Aqidah yang Benar kepada Anak
Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa tauhid merupakan landasan Islam. Apabila seseorang benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, tanpa tauhid dia pasti terjatuh ke dalam kesyirikan dan akan menemui kecelakaan di dunia serta kekekalan di dalam adzab neraka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan mengampuni yang lebih ringan daripada itu bagi orang-orang yang Allah kehendaki” (An- Nisa: 48)
Oleh karena itu, di dalam Al-Quran pula Allah kisahkan nasehat Luqman kepada anaknya. Salah satunya berbunyi,
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”.(Luqman: 13)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri telah memberikan contoh penanaman aqidah yang kokoh ini ketika beliau mengajari anak paman beliau, Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi dengan sanad yang hasan. Ibnu Abbas bercerita,
“Pada suatu hari aku pernah berboncengan di belakang Nabi (di atas kendaraan), beliau berkata kepadaku: “Wahai anak, aku akan mengajari engkau beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Jika engkau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah. kalaupun seluruh umat (jin dan manusia) berkumpul untuk memberikan satu pemberian yang bermanfaat kepadamu, tidak akan bermanfaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan bermanfaat bagimu). Ketahuilah. kalaupun seluruh umat (jin dan manusia)berkumpul untuk mencelakakan kamu, tidak akan mampu mencelakakanmu sedikitpun, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan sampai dan mencelakakanmu). Pena telah diangkat, dan telah kering lembaran-lembaran”.
Perkara-perkara yang diajarkan oleh Rasulllah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Ibnu Abbas di atas adalah perkara tauhid.
Termasuk aqidah yang perlu ditanamkan kepada anak sejak dini adalah tentang di mana Allah berada. Ini sangat penting, karena banyak kaum muslimin yang salah dalam perkara ini. Sebagian mengatakan bahwa Allah ada dimana-mana. Sebagian lagi mengatakan bahwa Allah ada di hati kita, dan beragam pendapat lainnya. Padahal dalil-dalil menunjukkan bahwa Allah itu berada di atas arsy, yaitu di atas langit. Dalilnya antara lain,
“Ar-Rahman beristiwa di atas ‘Arsy” (Thaha: 5)
Makna istiwa adalah tinggi dan meninggi sebagaimana di dalam riwayat Al-Bukhari dari tabi’in.
Adapun dari hadits,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada seorang budak wanita, “Dimana Allah?”. Budak tersebut menjawab, “Allah di langit”. Beliau bertanya pula, “Siapa aku?” budak itu menjawab, “Engkau Rasulullah”. Rasulllah kemudian bersabda, “Bebaskan dia, karena sesungguhnya dia adalah wanita mu’minah”. (HR. Muslim dan Abu Daud).
· Mengajari Anak untuk Melaksanakan Ibadah
Hendaknya sejak kecil putra-putri kita diajarkan bagaimana beribadah dengan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mulai dari tata cara bersuci, shalat, puasa serta beragam ibadah lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (HR. Al-Bukhari).
“Ajarilah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika mereka berusia sepuluh tahun (bila tidak mau shalat-pen)” (Shahih. Lihat Shahih Shahihil Jami’ karya Al-Albani).
Bila mereka telah bisa menjaga ketertiban dalam shalat, maka ajak pula mereka untuk menghadiri shalat berjama’ah di masjid. Dengan melatih mereka dari dini, insya Allah ketika dewasa, mereka sudah terbiasa dengan ibadah-ibadah tersebut.
· Mengajarkan Al-Quran, Hadits serta Doa dan Dzikir yang Ringan kepada Anak-anak
Dimulai dengan surat Al-Fathihah dan surat-surat yang pendek serta doa tahiyat untuk shalat. Dan menyediakan guru khusus bagi mereka yang mengajari tajwid, menghapal Al-Quran serta hadits. Begitu pula dengan doa dan dzikir sehari-hari. Hendaknya mereka mulai menghapalkannya, seperti doa ketika makan, keluar masuk WC dan lain-lain.
· Mendidik Anak dengan Berbagai Adab dan Akhlaq yang Mulia
Ajarilah anak dengan berbagai adab Islami seperti makan dengan tangan kanan, mengucapkan basmalah sebelum makan, menjaga kebersihan, mengucapkan salam, dll.
Begitu pula dengan akhlak. Tanamkan kepada mereka akhlaq-akhlaq mulia seperti berkata dan bersikap jujur, berbakti kepada orang tua, dermawan, menghormati yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda, serta beragam akhlaq lainnya.
· Melarang Anak dari Berbagai Perbuatan yang Diharamkan
Hendaknya anak sedini mungkin diperingatkan dari beragam perbuatan yang tidak baik atau bahkan diharamkan, seperti merokok, judi, minum khamr, mencuri, mengambil hak orang lain, zhalim, durhaka kepada orang tua dan segenap perbuatan haram lainnya.
Termasuk ke dalam permasalahan ini adalah musik dan gambar makhluk bernyawa. Banyak orangtua dan guru yang tidak mengetahui keharaman dua perkara ini, sehingga mereka membiarkan anak-anak bermain-main dengannya. Bahkan lebih dari itu –kita berlindung kepada Allah-, sebagian mereka menjadikan dua perkara ini sebagai metode pembelajaran bagi anak, dan memuji-mujinya sebagai cara belajar yang baik!
Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda tentang musik,
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ اَلْحِرَ وَالْحَرِيْرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ
“Sungguh akan ada dari umatku yang menghalalkan zina, sutra, khamr dan al-ma’azif (alat-alat musik)”. (Shahih, HR. Al-Bukhari dan Abu Daud).
Maknanya: Akan datang dari muslimin kaum-kaum yang meyakini bahwa perzinahan, mengenakan sutra asli (bagi laki-laki, pent.), minum khamar dan musik sebagai perkara yang halal, padahal perkara tersebut adalah haram.
Dan al-ma’azif adalah setiap alat yang bernada dan bersuara teratur seperti kecapi, seruling, drum, gendang, rebana dan yang lainnya. Bahkan lonceng juga, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Lonceng itu serulingnya syaithan”. (HR. Muslim).
Adapun tentang gambar, guru terbaik umat ini (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) telah bersabda,
كُلُّ مُصَوِّرٍ فِي النَّارِ، يَجْعَلُ لَهُ بِكُلِّ صُوْرَةٍ صَوَّرَهَا نَفْسًا فَتُعَذِّبُهُ فِي جَهَنَّمَ
“Seluruh tukang gambar (mahluk hidup) di neraka, maka kelak Allah akan jadikan pada setiap gambar-gambarnya menjadi hidup, kemudian gambar-gambar itu akan mengadzab dia di neraka jahannam”(HR. Muslim).
إِنِّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَاباً عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ اَلْمُصَوِّرُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang yang paling keras siksanya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para tukang gambar.” (HR. Muslim).
Oleh karena itu hendaknya kita melarang anak-anak kita dari menggambar mahkluk hidup. Adapun gambar pemandangan, mobil, pesawat dan yang semacamnya maka ini tidaklah mengapa selama tidak ada gambar makhluk hidupnya.
· Menanamkan Cinta Jihad serta Keberanian
Bacakanlah kepada mereka kisah-kisah keberanian Nabi dan para sahabatnya dalam peperangan untuk menegakkan Islam agar mereka mengetahui bahwa beliau adalah sosok yang pemberani, dan sahabat-sahabat beliau seperti Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali dan Muawiyah telah membebaskan negeri-negeri.
Tanamkan pula kepada mereka kebencian kepada orang-orang kafir. Tanamkan bahwa kaum muslimin akan membebaskan Al-Quds ketika mereka mau kembali mempelajari Islam dan berjihad di jalan Allah. Mereka akan ditolong dengan seizin Allah.
Didiklah mereka agar berani beramar ma’ruf nahi munkar, dan hendaknya mereka tidaklah takut melainkan hanya kepada Allah. Dan tidak boleh menakut-nakuti mereka dengan cerita-cerita bohong, horor serta menakuti mereka dengan gelap.
· Membiasakan Anak dengan Pakaian yang Syar’i
Hendaknya anak-anak dibiasakan menggunakan pakaian sesuai dengan jenis kelaminnya. Anak laki-laki menggunakan pakaian laki-laki dan anak perempuan menggunakan pakaian perempuan. Jauhkan anak-anak dari model-model pakaian barat yang tidak syar’i, bahkan ketat dan menunjukkan aurat.
Tentang hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang meniru sebuah kaum, maka dia termasuk mereka.” (Shahih, HR. Abu Daud)
Untuk anak-anak perempuan, biasakanlah agar mereka mengenakan kerudung penutup kepala sehingga ketika dewasa mereka akan mudah untuk mengenakan jilbab yang syar’i.
Demikianlah beberapa tuntunan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam mendidik anak. Hendaknya para orang tua dan pendidik bisa merealisasikannya dalam pendidikan mereka terhadap anak-anak. Dan hendaknya pula mereka ingat, untuk selalu bersabar, menasehati putra-putri Islam dengan lembut dan penuh kasih sayang. Jangan membentak atau mencela mereka, apalagi sampai mengumbar-umbar kesalahan mereka.
Semoga bisa bermanfaat, terutama bagi orangtua dan para pendidik. 
Wallahu a’lam bishsawab.

Asmaaul husna


No.
Nama
Arab
Indonesia
Inggris
1
الله
The God
2
الرحمن
Yang Memiliki Mutlak sifat Pengasih
The All Beneficent
3
الرحيم
Yang Memiliki Mutlak sifat Penyayang
The Most Merciful
4
الملك
Yang Memiliki Mutlak sifat Merajai/Memerintah
The King, The Sovereign
5
القدوس
Yang Memiliki Mutlak sifat Suci
The Most Holy
6
السلام
Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Kesejahteraan
Peace and Blessing
7
المؤمن
Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Keamanan
The Guarantor
8
المهيمن
Yang Memiliki Mutlak sifat Pemelihara
The Guardian, the Preserver
9
العزيز
Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
The Almighty, the Self Sufficient
10
الجبار
Yang Memiliki Mutlak sifat Perkasa
The Powerful, the Irresistible
11
المتكبر
Yang Memiliki Mutlak sifat Megah, Yang Memiliki Kebesaran
The Tremendous
12
الخالق
Yang Memiliki Mutlak sifat Pencipta
The Creator
13
البارئ
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
The Maker
14
المصور
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Membentuk Rupa (makhluknya)
The Fashioner of Forms
15
الغفار
Yang Memiliki Mutlak sifat Pengampun
The Ever Forgiving
16
القهار
Yang Memiliki Mutlak sifat Memaksa
The All Compelling Subduer
17
الوهاب
Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Karunia
The Bestower
18
الرزاق
Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Rejeki
The Ever Providing
19
الفتاح
Yang Memiliki Mutlak sifat Pembuka Rahmat
The Opener, the Victory Giver
20
العليم
Yang Memiliki Mutlak sifat Mengetahui (Memiliki Ilmu)
The All Knowing, the Omniscient
21
القابض
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menyempitkan (makhluknya)
The Restrainer, the Straightener
22
الباسط
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melapangkan (makhluknya)
The Expander, the Munificent
23
الخافض
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Merendahkan (makhluknya)
The Abaser
24
الرافع
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Meninggikan (makhluknya)
The Exalter
25
المعز
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Memuliakan (makhluknya)
The Giver of Honor
26
المذل
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menghinakan (makhluknya)
The Giver of Dishonor
27
السميع
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendengar
The All Hearing
28
البصير
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melihat
The All Seeing
29
الحكم
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menetapkan
The Judge, the Arbitrator
30
العدل
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil
The Utterly Just
31
اللطيف
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Lembut
The Subtly Kind
32
الخبير
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengetahui Rahasia
The All Aware
33
الحليم
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyantun
The Forbearing, the Indulgent
34
العظيم
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Agung
The Magnificent, the Infinite
35
الغفور
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengampun
The All Forgiving
36
الشكور
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pembalas Budi (Menghargai)
The Grateful
37
العلى
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi
The Sublimely Exalted
38
الكبير
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Besar
The Great
39
الحفيظ
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menjaga
The Preserver
40
المقيت
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Kecukupan
The Nourisher
41
الحسيب
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membuat Perhitungan
The Reckoner
42
الجليل
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia
The Majestic
43
الكريم
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemurah
The Bountiful, the Generous
44
الرقيب
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengawasi
The Watchful
45
المجيب
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengabulkan
The Responsive, the Answerer
46
الواسع
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Luas
The Vast, the All Encompassing
47
الحكيم
Yang Memiliki Mutlak sifat Maka Bijaksana
The Wise
48
الودود
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencinta
The Loving, the Kind One
49
المجيد
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia
The All Glorious
50
الباعث
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membangkitkan
The Raiser of the Dead
51
الشهيد
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menyaksikan
The Witness
52
الحق
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Benar
The Truth, the Real
53
الوكيل
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memelihara
The Trustee, the Dependable
54
القوى
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kuat
The Strong
55
المتين
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kokoh
The Firm, the Steadfast
56
الولى
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melindungi
The Protecting Friend, Patron, and Helper
57
الحميد
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Terpuji
The All Praiseworthy
58
المحصى
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengkalkulasi
The Accounter, the Numberer of All
59
المبدئ
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memulai
The Producer, Originator, and Initiator of all
60
المعيد
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengembalikan Kehidupan
The Reinstater Who Brings Back All
61
المحيى
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menghidupkan
The Giver of Life
62
المميت
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mematikan
The Bringer of Death, the Destroyer
63
الحي
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Hidup
The Ever Living
64
القيوم
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mandiri
The Self Subsisting Sustainer of All
65
الواجد
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penemu
The Perceiver, the Finder, the Unfailing
66
الماجد
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia
The Illustrious, the Magnificent
67
الواحد
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Esa
The One, the All Inclusive, the Indivisible
68
الصمد
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
The Self Sufficient, the Impregnable, the Eternally Besought of All, the Everlasting
69
القادر
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
The All Able
70
المقتدر
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkuasa
The All Determiner, the Dominant
71
المقدم
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendahulukan
The Expediter, He who brings forward
72
المؤخر
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengakhirkan
The Delayer, He who puts far away
73
الأول
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Awal
The First
74
الأخر
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Akhir
The Last
75
الظاهر
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Nyata
The Manifest; the All Victorious
76
الباطن
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Ghaib
The Hidden; the All Encompassing
77
الوالي
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memerintah
The Patron
78
المتعالي
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi
The Self Exalted
79
البر
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penderma
The Most Kind and Righteous
80
التواب
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penerima Tobat
The Ever Returning, Ever Relenting
81
المنتقم
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyiksa
The Avenger
82
العفو
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemaaf
The Pardoner, the Effacer of Sins
83
الرؤوف
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengasih
The Compassionate, the All Pitying
84
مالك الملك
Yang Memiliki Mutlak sifat Penguasa Kerajaan (Semesta)
The Owner of All Sovereignty
85
ذو الجلال و الإكرام
Yang Memiliki Mutlak sifat Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
The Lord of Majesty and Generosity
86
المقسط
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil
The Equitable, the Requiter
87
الجامع
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengumpulkan
The Gatherer, the Unifier
88
الغنى
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkecukupan
The All Rich, the Independent
89
المغنى
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Kekayaan
The Enricher, the Emancipator
90
المانع
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mencegah
The Withholder, the Shielder, the Defender
91
الضار
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Derita
The Distressor, the Harmer
92
النافع
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Manfaat
The Propitious, the Benefactor
93
النور
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
The Light
94
الهادئ
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Petunjuk
The Guide
95
البديع
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencipta
Incomparable, the Originator
96
الباقي
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kekal
The Ever Enduring and Immutable
97
الوارث
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pewaris
The Heir, the Inheritor of All
98
الرشيد
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pandai
The Guide, Infallible Teacher, and Knower
99
الصبور
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Sabar
The Patient, the Timeless
Post List